Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Jatimpedia

Sejarah Kampung Semanggi yang Ada di Kendung Benowo, Pusat Penjaja Semanggi Suroboyo

Sejarah Kampung Semanggi, terletak di Kendung, Benowo, pusat penjaja semanggi keliling di Surabaya.

Editor: Hefty Suud
Surya/Wiwit Purwanto
SEMANGGI SUROBOYO - Foto arsip Mbah Murni, penjual semanggi suroboyo. Di Surabaya ada Kampung Semanggi yang lokasinya di Kendung Benowo, berikut sejarah kampung semanggi menurut cerita warga aslinya. 

Sebelum dikukus, daun semanggi harus melalui proses pelayuan dahulu dengan disimpan di dalam sebuah kantung plastik.

Proses ini berguna untuk mendapatkan tekstur semanggi yang spesifik.

Sedangkan ketela, lombok, gula merah, kacang tanah, dan beberapa bumbu lainnya diolah menjadi sambal padat yang baru akan diencerkan ketika pembeli tiba.

Biasanya, setiap penjaja semanggi memiliki resep sambal yang berbeda-beda.

Kualitas dari sambal ketela inilah yang menjadi pembeda antara penjual semanggi yang satu dengan lainnya.

“Banyak pelanggan saya suka karena sambal saya lebih enak, semangginya pun gurih,” kata Jami.

Pukul tujuh pagi. Para penjaja semanggi, sekumpulan ibu-ibu yang menggendong keranjang besar di punggungnya, berkumpul di tepi lapangan Desa Kendung untuk berangkat bersama menuju pusat kota Surabaya.

Semanggi dan sambalnya siap untuk dijajakan. Mereka kemudian menaiki angkot hingga daerah Kupang.

Di Kupang, mereka akan beristirahat sejenak sembari membeli lembar-lembar daun pisang untuk membuat pincuk.

Selanjutnya, dari Kupang, ibu-ibu penjaja semanggi mulai berpencar keliling Surabaya.

Di kala usianya yang berusia lanjut, Jami sudah tidak mampu berjalan jauh.

Mulanya ia melakukan ini sebagai tambahan ekonomi keluarga, karena upah yang diterima Kasmuri sebagai buruh angkut di Tanjung Perak tak cukup untuk membiayai anak-anaknya sekolah.

Melalui langkah-langkah kecil Jami di tengah panasnya udara Surabaya, hasilnya mampu untuk memberi pendidikan yang layak bagi anak-anaknya.

 “Setelah ibu, adakah anak-anak yang akan melanjutkan pekerjaan ini?”.

Sambil tersenyum, Jami menggeleng perlahan.

"Kangkung turi cukulan dicampurnya. San tak lupa tempenya. Mari bung, coba beli, sepincuk hanya setali tentu memuaskan hati. Mari beli, sayur semanggi..."

Artikel ini telah tayang di Kompas.com

Berita Jatimpedia lainnya

Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved