Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Jatimpedia

Sejarah Kampung Semanggi yang Ada di Kendung Benowo, Pusat Penjaja Semanggi Suroboyo

Sejarah Kampung Semanggi, terletak di Kendung, Benowo, pusat penjaja semanggi keliling di Surabaya.

Editor: Hefty Suud
Surya/Wiwit Purwanto
SEMANGGI SUROBOYO - Foto arsip Mbah Murni, penjual semanggi suroboyo. Di Surabaya ada Kampung Semanggi yang lokasinya di Kendung Benowo, berikut sejarah kampung semanggi menurut cerita warga aslinya. 

“Sekarang sawah-sawah semanggi habis berganti menjadi perumahan,” ujar Jami yang merupakan penduduk asli Desa Kendung.

Ia masih ingat, dahulu desanya dipenuhi oleh semanggi yang tumbuh liar di pematang sawah dan lahan kosong.

Setiap hari, orang bisa memetik semanggi dengan bebas untuk dikonsumsi atau dijual lagi.

Budayawan Dukut Imam Widodo dalam bukunya Monggo Dipun Badhog yang memuat sketsa-sketsa panganan tradisional Surabaya, juga menulis: “… dengan banyaknya sawah-sawah yang digusur dibuat perumahan, maka tumbuhan semanggi pun mendekati kepunahan.”

Tumbuhan semanggi yang semula tumbuh bebas dan liar pun semakin tidak mendapat tempat untuk tumbuh.

Keadaan tersebut sejurus dengan munculnya pandangan bahwa semanggi adalah tumbuhan kotor dan penganane wong kere di sebagian benak masyarakat.

Baca juga: Hi-Tech Mall Surabaya Direvitalisasi, Wali Kota Eri Cahyadi Ingin Cari Nama Baru Lewat Sayembara

Stigma tersebut membuat pamor semanggi semakin redup.

Meski begitu, ada beberapa orang yang kemudian membudidayakan semanggi di lahan persawahan.

Para pemilik lahan inilah yang kemudian memasok kebutuhan sehari-hari para pedagang.

Mereka berkeliling di setiap rumah para penjaja semanggi untuk mengirim semanggi dan ketela yang dibutuhkan para penjaja.

Setiap siang, Jami mendapatkan satu kresek daun semanggi dan empat kilo ketela dari para juragan.

Bahan lainnya; seperempat kilo lombok, setengah kilo gula merah, dan setengah kilo kacang tanah, ia beli sendiri.

“Kalau hari minggu, takarannya bisa lebih dari biasanya,” ujar Jami.

Mengolah Semanggi Sejak Jam 3 Pagi

Ilustrasi bumbu kacang pedas, biasanya untuk pecel.
Ilustrasi bumbu kacang pedas, biasanya untuk pecel. (SHUTTERSTOCK/EVRI ONEFIVE)

Jami memulai aktivitasnya mengolah semanggi sejak jam tiga dini hari. 

Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved