Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Kecewa Jual Anak Rp 20 Juta Cuma Dapat Rp 600.000, Orangtua Lapor Polisi Ngaku Bayinya Diculik

Namun, hasil penyelidikan menunjukkan bayi itu memang dijual orangtuanya sendiri, kesepakatan awal senilai Rp 10 juta hingga Rp 16 juta.

Editor: Torik Aqua
KOMPAS.COM/AGIE PERMADI
JUAL BAYI - Polda Jabar telah menetapkan 16 tersangka dalam jaringan jual beli bayi lintas negara ini. Beberapa pelaku masih buron. Orangtua jual bayi kesal cuma dapat Rp 600.000, malah lapor polisi bayinya diculik. 

Namun, setelah bayi diambil, janji pelunasan tak kunjung ditepati.

Hal ini yang mendorong si ibu untuk melapor ke polisi.

Seorang pelaku bahkan menyuarakan kekesalannya saat digiring ke kantor polisi.

“Aku benci orangtuanya. Dia yang menjual, tapi dia yang melapor. Dia jual anaknya Rp 20 juta,” ujar pelaku yang enggan disebutkan namanya.

Terungkap Jaringan Perdagangan Bayi ke Singapura

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jabar, Kombes Surawan, menjelaskan bahwa jaringan sindikat ini sudah menjual sedikitnya 25 bayi ke Singapura.

Bayi-bayi tersebut, terdiri dari 12 laki-laki dan 13 perempuan, dijual dengan harga bervariasi.

Mereka dijanjikan akan diadopsi oleh keluarga di luar negeri.

“Polda Jabar akan menelusuri pengadopsi bayi-bayi itu, termasuk siapa yang mengantar dan kapan bayi itu dibawa ke Singapura,” kata Surawan.

Dalam praktiknya, sindikat ini menggunakan modus pemalsuan dokumen.

Nama bayi dimasukkan ke dalam Kartu Keluarga orang lain yang bersedia menjadi orangtua palsu.

Dari sana, diterbitkan akta kelahiran palsu hingga paspor.

"Setelah semua dokumen siap, bayi dibawa ke Jakarta dan selanjutnya diterbangkan ke Singapura. Orangtua palsu ikut serta dan mengaku menjual bayinya karena alasan ekonomi," ujarnya.

Rantai Peran dan Pembagian Uang

Hendra menyebut, setiap bayi yang berhasil diambil akan dibagi ke beberapa pihak.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved