Berita Viral
Tolak Ajakan Camat Jemput Sang Ibu yang Dititipkan di Griya Lansia Malang, Lukman Ungkap Alasannya
Meski sudah diajak Camat untuk menjemput ibunya di Griya Lansia, Lukman Arif pilih menolak.
Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
Menurutnya, Lukman hanya ingin ibunya mendapatkan perawatan yang lebih layak dan tidak bermaksud menelantarkan.
"Sebenarnya, Siti Fatimah ini termasuk dalam kategori keluarga miskin dan telah menerima Program Keluarga Harapan (PKH) serta Bantuan Langsung Tunai (BLT) berupa beras dari Bulog."
"Kemudian, untuk permakanan juga disediakan oleh warga sekitar lewat program Kampung Madani," ujarnya.
Pihaknya juga telah melakukan klarifikasi langsung dengan pengurus Griya Lansia Husnul Khatimah di Malang terkait kondisi Siti Fatimah.
"Tadi kami juga sempat mengklarifikasi terkait berita yang muncul, saya juga telepon Pak Arif (pihak Griya Lansia) bersama Lukman bahwa di sana memang perawatannya sangat luar biasa."
"Saya matur nuwun kepada pihak Griya Lansia bahwa sudah membantu warga kami," ucapnya.
Ia juga mengkonfirmasi bahwa informasi yang viral mengenai larangan menjenguk dan tidak ada pemberitahuan jika terjadi keadaan darurat adalah tidak benar.
"Kalau menjenguk silakan setiap bulan, dua bulan tidak masalah. Dan kalau misalnya ada kejadian apapun misalnya atau sakit atau apa, nanti bisa disampaikan kepada pihak keluarga."
"Apa yang disampaikan di media sosial itu mungkin peringatan untuk anak-anak agar tidak menelantarkan orang tuanya," jelas Rizal.
Baca juga: Bantah Telantarkan Ibunya di Griya Lansia, Lukman Ungkap Kendala saat Rawat Siti Fatimah Sendirian
Untuk mengatasi permasalahan tempat tinggal, Pemkot Surabaya telah menawarkan solusi kepada Lukman dengan menyewakan rumah kontarakan selama beberapa waktu.
Hal ini dilakukan agar Siti Fatimah bisa dirawat kembali oleh anaknya dan dekat dengan keluarga.
"Kami memfasilitasi, kami sudah siapkan akomodasi, transportasi, tinggal kalau anaknya mau bersedia, saya berangkat," ujar Rizal.
Sementara mengenai penempatan Siti Fatimah di Griya Werda Surabaya, Rizal menyampaikan bahwa fasilitas tersebut diutamakan untuk lansia sebatang kara.
Apabila lansia masih memiliki anak, maka tanggung jawab utama tetap ada pada anaknya.
Melihat fenomena ini, ia berharap agar masyarakat senantiasa berkoordinasi dengan RT, RW, untuk kasus-kasus serupa.
Khususnya untuk warga di wilayah Tanjung Perak dan Pabean Cantikan.
"Kami selalu menyampaikan kepada pihak keluarga, di mana-mana tidak ada namanya bekas orang tua. Yang ada adalah orang tua," tuturnya.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com
Siti Fatimah
Griya Lansia Husnul Khatimah
Kecamatan Pabean Cantikan
Muhammad Januar Rizal
Lukman Arif
Jalan Perlis Selatan
berita viral
| Imbas Ledakan di SMAN 72 Jakarta, Presiden Prabowo Bakal Batasi Game Online Termasuk PUBG? |
|
|---|
| Presiden Prabowo Bakal Umumkan Soeharto dan 9 Nama Tokoh Lainnya, Terima Gelar Pahlawan Nasional |
|
|---|
| Sudah Tua dan Miring, Pagar Tembok Sekolah Roboh Timpa Ayah dan Anak 1,5 Tahun yang Sedang Duduk |
|
|---|
| Imbas Kepsek Diduga Diancam Wali Murid, Puluhan Siswa Gelar Aksi Damai Depan Polsek Ungkap Tuntutan |
|
|---|
| Akibat Mengoplos Pertamax dengan Pertalite, Bagian Mesin Bakal Terdampak, Tak Langsung Terasa |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jatim/foto/bank/originals/anak-menolak-ajakan-Camat-untuk-menjemput-sang-ibu-yang-dititipkan-ke-Griya-Lansia-Husnul-Khatimah.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.