Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Petugas Rutan Nganjuk Pusing Cicipi Perkedel yang Ternyata Dicampur Pil Koplo, Pengirim Kini Diburu

Kasus penyelundupan pil dobel L 100 butir yang dicampur adonan perkedel ke dalam Rutan Kelas IIB Nganjuk hingga kini diburu polisi

Penulis: Danendra Kusuma | Editor: Ndaru Wijayanto
Rutan Kelas IIB Nganjuk
PENYELUNDUPAN PIL KOPLO : Tersangka warga binaan Rutan Kelas IIB Nganjuk dan barang bukti perkedelnya. Perkedel itu telah bercampur pil koplo dan diselundupka ke rutan pada, Rabu (9/7/2025). 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Danendra Kusuma

TRIBUNJATIM.COM, NGANJUK - Kasus penyelundupan pil dobel L 100 butir yang dicampur adonan perkedel ke dalam Rutan Kelas IIB Nganjuk hingga kini masih ditangani polisi. 

Sosok perempuan yang menitipkan perkedel tersebut untuk salah satu warga binaan tengah diburu. 

Kasatresnarkoba Polres Nganjuk, Iptu Sugiarto mengatakan pihaknya telah mengidentifikasi identitas perempuan itu. 

Hanya saja, saat polisi mendatangi rumahnya, perempuan itu tak sudah terlihat batang hidungnya alias kabur. Polisi pun berupaya melakukan pengejaran. 

"Untuk pengirim sudah kita identifikasi. Tapi, pengirim itu sudah tidak ada di rumahnya," katanya, Sabtu (19/7/2025). 

Ditanya terkait potensi perempuan tersebut jadi tersangka hingga kemungkinan masuk jaringan pengedar pil dobel L, Sugiarto belum dapat menjelaskan lebih lanjut. 

Baca juga: Petugas Rutan Nganjuk Mual Cicipi Perkedel Titipan Istri Napi, Ternyata Dicampur 100 Pil Koplo

Sebab, perlu pendalaman untuk memutuskan ataupun mengungkap hal tersebut. 

"Maaf kalau ini belum bisa kita jawab. Kita juga belum ada keterangan dari pengirim pergedel. Mohon doanya semoga bisa kami ungkap," ungkapnya. 

Diberitakan sebelumnya, Petugas Rutan Kelas IIB Nganjuk menggagalkan upaya penyelundupan makanan berupa perkedel yang sudah bercampur pil koplo. 

Kudapan tersebut dititipkan oleh seorang wanita untuk salah satu warga binaan di sana.

Kepala Rutan Kelas IIB Nganjuk, Arief Budi Prasetya mengatakan sebelum terkuak, tim intelijen Rutan telah mengendus hal tak beres mengenai makanan telur dadar yang dititipkan oleh keluarga binaan. 

Informasinya, usai diterima warga binaan, telur dadar dijual kembali dengan harga mahal, Rp 50 ribu. Personel intelijen menengarai makanan itu telah disusupi benda terlarang. 

"Kami kerahkan personel untuk menelusurinya lebih lanjut. Namun, tak berbuah hasil. Tak ada pengunjung yang menitipkan makanan telur dadar," katanya kepada Tribun Jatim Network, Selasa (15/7/2025). 

Barulah pada Rabu (9/7/2025), ada seorang perempuan yang menitipkan sebungkus perkedel ke petugas. 

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved