Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Nurmalita Senang Belajar di Sekolah Swasta Gratis Meski Sendirian, Wakepsek: Aneh Kurang Peminat

Sekolah swasta ini hanya dapat satu murid meski gratis dan fasilitasnya lengkap. Sekolah yang dimaksud adalah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Yasira.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
KOMPAS.COM/CANDRA NUGRAHA
SEKOLAH KEKURANGAN MURID - Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Yasira di Kecamatan Cijeungjing, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, hanya mendapatkan satu murid baru pada Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB) tahun ajaran 2025/2026. Murid tersebut bernama Nurmalita. 

Yusuf menerangkan, para calon pendaftar diperkenankan langsung menuju sekolah yang terdaftar program rintisan sekolah swasta gratis (RSSG) untuk mengisi sisa bangku kosong.

“Mereka daftar ke sekolah juga bisa. Tapi intinya memang ini sebagai solusi demi memastikan bahwa setiap anak Depok itu dapat sekolah,” ujar Yusuf.

“Jadi yang sekarang eksis (sudah ada muridnya) tetap jalan,” tambahnya.

Baca juga: Sejumlah SDN di Mojokerto Tetap Tak Penuhi Pagu, Bersaing Ketat dengan Sekolah Swasta

Disdik Depok menekankan syarat utama penerima program RSSG adalah anak-anak yang putus sekolah atau belum diterima di sekolah manapun.

“Syaratnya memang dia terutama yang belum sekolah ya. Jadi bukan yang sudah sekolah kemudian pindah ke sana (sekolah RSSG) gitu, kalau itu kan tidak jadi solusi ya,” jelas Yusuf.

Di samping itu, Disdik juga akan melakukan evaluasi menyeluruh terkait sisa ratusan bangku kosong karena kurang sosialisasi dan jarak sekolah terlalu jauh.

Sebelumnya diberitakan, dari total 3.000 kuota jenjang SMP/MTs swasta yang tersedia, hanya 2.512 murid baru yang mendaftar untuk program RSSG.

Artinya, terdapat 488 kursi yang masih kosong dan tidak diminati oleh calon peserta didik baru.

Baca juga: Respon Orang Tua Siswa Soal Putusan MK Sekolah Swasta Gratis, Tapi Ajukan Catatan Kritis

Yusuf menjelaskan, para pendaftar RSSG tersebar di 49 sekolah. Namun, distribusi jumlah murid tidak merata.

“Hanya saja jumlah siswa yang mendaftar tidak merata di sejumlah sekolah, ada sekolah yang jumlah siswanya memenuhi kuota tapi ada juga yang sedikit jumlah siswanya atau tidak memenuhi kuota,” kata Yusuf, dilansir dari Tribun Depok, Selasa (15/7/2025).

“Tapi walaupun dia sekarang (muridnya) hanya sedikit, tapi tetap jalan sekolahnya,” ujarnya.

Yusuf mengakui, distribusi murid program RSSG masih belum merata. Beberapa sekolah sudah mencapai kuota penuh, namun sebagian lainnya masih kekurangan siswa.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved