Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Update Remaja Bojonegoro Lompat dari Jembatan Banjar, Tim SAR Temukan Tenggelam di Bengawan Solo

Anjar Wahyu Setyawan (19) warga Desa Ngaglik Kecamatan Kasiman Kabupaten Bojonegoro, remaja yang dilaporkan menceburkan diri ke Bengawan Solo

Penulis: Misbahul Munir | Editor: Sudarma Adi
TRIBUNJATIM.COM/MISBAHUL MUNIR
PENEMUAN JASAD - Personil BPBD Bojonegoro bersama tim SAR gabungan saat mengevakuasi jasad Anjar Wahyu Setyawan (19) warga Desa Ngaglik Kecamatan Kasiman Kabupaten Bojonegoro, yang nekat menceburkan diri di Bengawan Solo dari jembatan Banjar Kasiman.  

Laporan Wartawan Tribunjatim Network Misbahul Munir

TRIBUNJATIM.COM, BOJONEGORO - Anjar Wahyu Setyawan (19) warga Desa Ngaglik Kecamatan Kasiman Kabupaten Bojonegoro, remaja yang dilaporkan menceburkan diri ke Bengawan Solo ditemukan menemukan meninggal dunia.

Sebelumnya Anjar diduga mengakhiri hidup dengan menceburkan diri ke sungai bengawan solo dengan melompat dari atas Jembatan Banjar, yang menghubungkan Kecamatan Kasiman dan Padangan, pada Minggu (20/7/2025) petang.

Kejadian itu langsung dilaporkan ke Mapolsek Kasiman dan diteruskan ke BPBD Bojonegoro untuk kemudian dilakukan operasi pencarian.

Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik (Kasi KL) Agus Purnomo mengungkapkan bahwa dari informasi yang diterimanya, Anjar sebelumnya meninggalkan rumah pada minggu (20/7/2025) siang sekira pukul 13.00 wib.

Saat pergi, Dia tidak berpamitan dengan pihak keluarga, dan hanya membawa sepeda motor. Selain itu, Anjar juga sempat membuat pesan singkat atau insta story di Whatsapp pribadinya.

Baca juga: Remaja Bojonegoro Diduga Lompat ke Bengawan Solo dari Jembatan Banjar, Ada Pesan Pilu dari Ponsel

Menjelang, petang sekitar pukul 18.00 WIB warga menemukan motor Anjar di atas jembatan lengkap dengan ponselnya.

"Warga kemudian melaporkan dan melakukan upaya pencarian korban yang diduga lompat dari atas jembatan dan tenggelam," ungkap Agus, selasa (22/7/2025). 

Mengingat kondisi saat itu sudah gelap, pencarian pun dihentikan dan dilanjutkan pada esok hari. Dalam operasi pencarian ini, lanjut Agus total ada 58 personil dari BPBD Bojonegoro bersama Tim SAR gabungan Polisi dan TNI dibantu warga.

Namun, hingga petang Anjar tak kunjung ditemukan. Agus mengatakan jenazah korban akhirnya ditemukan oleh warga mengapung di sungai Bengawan solo tepatnya masuk di wilayah Desa Banjarjo Kecamatan Padangan.

"Jenazah remaja ditemukan tewas di radius kurang lebih 5 kilometer dari titik lokasi sekira pukul 23.30 WIB pada senin (21/7/2025)," Jelasnya.

Setelah dilakukan evakuasi, lanjut Agus jenazah Anjar selanjutnya dibawa ke RSUD Padangan untuk diperiksa lebih lanjut. Kemudian diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan.

Hingga saat ini, masih menjadi misteri motif apa yang melatarbelakangi Anjar nekat mengakhiri hidup dengan menceburkan diri ke sungai Bengawan solo.

Baca juga: Gelar Fun Trail Run, Komunitas Pelari Upluk Runner Bojonegoro Kenalkan Potensi Wisata Gunung Pandan

Sebelumnya, warga menemukan sepeda motor milik Anjar ditemukan terparkir di atas jembatan Banjar, tak jauh dari lokasi kejadian. 

Selain itu, di dasbor motor tersebut, warga juga menemukan sebuah ponsel. Saat dibuka ponsel tersebut berisi pesan pilu berisi permohonan maaf kepada orang tua dan orang-orang terkasihnya.

"Kanggo wong tuo ku aku jalok sepuro tenan nek selama iki aku wes ngrepoti sampean. Ambe kanggo mas ku terutama mas gik mbek mas Nanda aku yho jalok sepuro nak wis ngrepoti, (red : untuk kedua orang tua ku, aku minta maaf kalau selama ini sudah merepotkan. Juga untuk kakak ku, terutama Mas Gik juga mas Nanda mohon maaf, aku sudah merepotkan)," tulis korban dalam ponsel yang ditemukan oleh warga. 

Selain itu dalam pesannya itu, Anjar juga menitipkan pesan kepada keluarganya untuk menyekolahkan seorang anak dan mengabari seseorang bernama Risa serta meminta kepada siapapun yang menemukan kendaran dan ponselnya ke alamatnya. 

"Mas aku titip Salwa sekolahno seng pinter sampe iso nguber cita-cita ne, ambe aku titip mak e ambe pak e yha. Sepurane mungkin iki ws dalan ku, aku wes gak kuat. Ambe tulung kabarono risa nak aku wes gak enek, (red : Mas aku titip Salwa sekolahkan sampai pintar hingga dapat meraih cita-citanya. Juga aku titip Ibu dan Bapak ya. Mohon maaf mungkin ini sudah jalan ku, aku sudah tidak kuat. Juga minta tolong kabarkan ke Risa kalau aku nanti sudah meninggal)," lanjutnya. 

Disclaimer:
Konten berikut ini memuat tindakan yang tidak patut untuk ditiru sebab bunuh diri adalah perbuatan yang dilarang secara hukum, norma sosial, dan agama. Bunuh diri bukanlah solusi dari tekanan hidup atau masalah yang sedang dihadapi.

Jika Anda merasa tertekan, putus asa, atau mengalami gangguan kesehatan mental, segera cari bantuan. Berkonsultasilah dengan psikolog atau tenaga profesional kesehatan jiwa. Ingat anda tidak sendiri masih banyak orang yang peduli dan mencintai diri anda.

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved