Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Tangis Keluarga Pecah saat Jenazah Sakti Pekerja Migran Ponorogo Tiba di Kampung Halaman

Peti jenazah Sakti Ramadhani tiba di Desa Wotan, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo, Jatim, Kamis (24/7/2025) malam.

Disnaker Ponorogo
DIPULANGKAN - Suasana rumah duka saat jenazah Sakti Ramadhani tiba di Desa Wotan, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo, Jatim, Kamis (25/7/2025) malam. Sakti dilaporkan  tewas karena kecelakan kerja di Kota Kurume, Prefektur Fukuoka, Jepang. 

Poin Penting

  • Jenazah PMI Sakti Ramadhani telah tiba di kampung halaman di Desa Wotan, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo, Jatim, Kamis (24/7/2025) malam.
  • Sakti meninggal saat bekerja di Jepang alami kecelakaan kerja tertimpa reruntuhan bangunan
  • Proses pemulangan jenazah Sakti memakan waktu selama 9 hari

Laporan Wartawan Tribunjatim.com, Pramita Kusumaningrum 

TRIBUNJATIM.COM, PONOROGO -  Peti jenazah Sakti Ramadhani tiba di Desa Wotan, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo, Jatim, Kamis (24/7/2025) malam.

Tangis harus seketika menyeruak di kediaman Siman (Kakek Sakti Ramadhani).

Sakti Ramadhani adalah pekerja Migran Jepang yang meninggal dunia karena kecelakaan kerja. 

Sakti meninggal dunia dalam insiden ambruknya bangunan saat pembongkaran di Kota Kurume, Prefektur Fukuoka, Jepang, Selasa (15/7/2025).

Tangis kerabat, keluarga hingga teman-teman pecah ketika peti jenazah turun dari ambulans. Mereka kemudian membawa peti jenazah ke rumah dilanjutkan dengan shalat jenazah dan tahlil.

Baca juga: Sakti PMI Ponorogo di Jepang Tewas Setelah Bongkar Rumah, Disnaker Upayakan Pemulangan Jenazah

Baru jenazah Sakti Ramadhani dikebumikan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) setempat, Kamis (25/7/2025).

Semula, Sakti Ramadhani akan dikuburkan di Jepang, namun keluarga ingin Sakti Ramadhani tetap dikubur di tanah kelahirannya

“Tadi malam sampai jenazahnya sekitar pukul 20.15 wib. Proses pemulangan 9 hari,” ungkap Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Ponorogo, Suko Kartono, Jumat (25/7/2025).

Baca juga: Fakta TKI Trenggalek Kecelakaan Kerja di Jepang hingga Meninggal, Disnaker Sebut Bakal Dipulangkan

Dia menjelaskan jenazah Sakti Ramadhani awalnya memang diawetkan di Jepang untuk diterbangkan ke Indonesia pada Kamis (24/7/2025) pagi.

Kemudian sampai di Bandara Ngurah Rai Bali, lanjut ke Bandara Yogyakarta.

Di Yogyakarta, jenazah Sakti Ramadhani kemudian dimandikan, dikafani lanjut dishalatkan di rumah sakit Sarjito.

Baca juga: TKI Asal Ponorogo Meninggal Dunia Alami Kecelakaan Kerja di Jepang, Tertimpa Reruntuhan Bangunan

“Di Jepang kan tidak ada tata cara seperti muslim. Akhirnya dikafani, dimandikan, dishalatkan selayaknya tata cara muslim setelahnya dibawa ke Ponorogo,” katanya.

Suko menjelaskan keluarga Sakti Ramadhani turut menjemput di Bandara Yogyakarta. Proses pemulangan jenazah Sakti Ramadhani dari Jepang hingga Bumi Reog ditanggung oleh penyalur.

Ketika ditanya, apakah ada asuransi? Suko menjawab untuk BPJS Ketenagakerjaan Sakti Ramadhani memang tidak tercover karena statusnya magang.

Baca juga: Keluarga Pekerja Migran Asal Ponorogo yang Kecelakaan Kerja di Jepang Minta Jenazah Dipulangkan

“Kalau asuransi lain ada, namun besarannya apa kami belum tahu. Karena nanti yang mengurus adalah penyalur dengan keluarga,” pungkasnya.

Seorang pekerja migran di Jepang asal Kabupaten Ponorogo, Jatim dilaporkan meninggal dunia lantaran kecelakaan kerja.

Adalah Sakti Ramadhani yang meninggal dunia karena kecelakaan kerja. Sakti meninggal dunia dalam insiden ambruknya bangunan saat pembongkaran di Kota Kurume, Prefektur Fukuoka, Jepang.

Tribunjatim.com mendatangi rumah duka Sakti di Desa Wotan, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo, Jatim, Kamis (17/7/2025). 

Suasana haru tersirat atas meninggalnya pemuda yang berusia 24 tahun.

Keluarga mengaku terkejut atas kejadian tersebut. Dan meminta untuk jenazah Sakti dipulangkan dan dimakamkan di Indonesia.

Sakti merupakan anak semata wayang dari Lestariono (50) dan Susanti (42).

Sakti dikabarkan meninggal dunia saat sedang melakukan pembongkaran gedung dua lantai yang telah 10 tahun tidak digunakan.

Peristiwa tersebut terjadi pada Selasa (15/7/2025) sekitar pukul 13.40 waktu Jepang. Ada dua orang yang meninggal dunia dalam kejadian itu.

Satu di antaranya adalah Sakti yang merupakan peserta magang teknis asal Indonesia.

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved