Berita Viral
Tangis Sumiati Urus 2 Anak Kelainan Sendiri Suami Meninggal, Gaji Kerja Cuma Rp 75 Ribu Per 2 Minggu
Sumiati seorang ibu rumah tangga yang menderita setelah ditinggalkan suaminya dengan beban dua anak yang mengalami kelainan.
Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
Poin Penting:
- Sumiati merawat dua anaknya yang alami kelainan syaraf sejak bayi.
- Suaminya meninggal pada 2017, ia merawat anak-anak seorang diri.
- Ia bekerja dari rumah sebagai perajin bulu mata dengan penghasilan minim.
- Sumiati berharap tetap sehat dan anaknya bisa mengalami sedikit kemajuan
TRIBUNJATIM.COM - Tak bisa terbendung tangis Sumiati, ibu dua orang anak yang harus jadi orang tua tunggal.
Kedua anaknya mengalami kelainan saraf yang membuat mereka tak bisa hidup secara mandiri.
Penderitaan Sumiati lebih berat lagi ketika harus bersabar karena ditinggal suaminya untuk selamanya.
Begitu miris kondisi Sumiati dan dua anaknya yang kini hidup mengandalkan satu kepala keluarga saja..
Suasana rumah Sumiati (51) warga RT 3 RW 1, Desa Dagan, Kecamatan Bobotsari, Kabupaten Purbalingga kini tak sehangat dan menggembirakan seperti dahulu.
Rumah yang ia bangun bersama dengan suaminya itu, kini terlihat sepi dan begitu hening.
Hanya ada suara televisi yang memecah keheningan di setiap sudut ruangan di rumah itu.
Suasana tersebut pun telah menjadi makanan sehari-hari Sumiati, semenjak kedua anaknya dinyatakan menderita kelainan syaraf dan semenjak suaminya meninggal dunia.
Baca juga: Karyawan Koperasi di Nganjuk Dikurung 8 Hari Dalam Ruangan Berteralis oleh Bos Gegara Uang Rp19 Juta
Kedua anaknya, Alisah Nur Islamiyah (16) dan Desnia Nur Umairoh (10) didiagnosa mengalami kelainan syaraf sejak usia mereka masih lima bulan.
Sejak saat itu tumbuh kembang keduanya pun terhambat, bahkan hingga memasuki usia belasan tahun ini mereka tidak dapat berbicara, dan untuk menjalankan aktivitas sehari-hari harus bergantung sepenuhnya kepada ibunya—Sumiati.
Keseharian Sumiati pun sekarang hanya disibukkan dengan merawat anak, mulai dari memandikan anak, memberikan makan kepada anak, hingga membantu keduanya untuk buang air kecil ataupun besar.
Sumiati menceritakan, kondisinya ini bermula di tahun 2010 ketika anak pertamanya Alisah lahir.
Menurutnya saat itu anaknya lahir dalam keadaan normal, namun saat memasuki usia lima bulan keadaannya mulai berubah.
"Semuanya seakan-akan ditarik begitu saja, tiba-tiba berat badan anak saya tidak berkembang dan kalaupun naik hanya berapa ons saja, dan tubuhnya keliatan kering-kering begitu," katanya.
| Warga Sidoarjo Panik Saldo ATM Rp 135 Juta Lenyap Tapi Uang Tak Keluar, PIN Telanjur Diintip Orang |
|
|---|
| Main Hujan Dekat Selokan, Bocah Malah Tergelincir Masuk, Kondisinya Diungkap |
|
|---|
| Kades Saefudin Gelapkan Rp547 Juta hingga Pembangunan Jembatan Mangkrak, Tergiur Untung Saham Rp1 M |
|
|---|
| Guru Nur Aini Dicatat Sering Absen Padahal Tempuh 57 Km untuk Ngajar, Tanda Tangan Pernah Dipalsukan |
|
|---|
| Nasib Amirudin usai Dituntut 2 Tahun Penjara Imbas Tebang Pohon untuk Perbaiki Rumah, Anak Terpukul |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jatim/foto/bank/originals/Sumiati-ibu-yang-merawat-dua-anak-berkebutuhan-khusus.jpg)