Berita Viral
Dedi Mulyadi Sebut Study Tour Pembodohan Publik, Tegas Bakal Copot Kepala Sekolah: Piknik Boleh
Menurut Dedi Mulyadi, study tour selama ini adalah pembodohan publik. Ia menegaskan soal study tour kepada kepala daerah yang melonggarkan
Ia menegaskan bahwa pemerintah harus berpihak kepada masyarakat, terutama dalam menjamin agar dunia pendidikan tidak terganggu oleh pengeluaran yang tidak mendukung pembentukan karakter siswa.
“Saya akan tetap berpihak pada kepentingan rakyat banyak, memastikan pendidikan berjalan tanpa dibebani biaya-biaya yang tidak mendukung pembentukan karakter anak,” tegasnya.
Pariwisata Tetap Jalan, Tapi Bukan dengan Memaksa
Meski melarang study tour, Dedi menyatakan bahwa dirinya tetap mendukung perkembangan industri pariwisata.
Namun, menurutnya, segmen pasar pariwisata sebaiknya difokuskan pada mereka yang memang mampu secara ekonomi.
“Harapan saya, industri pariwisata tetap maju, tetapi pengunjungnya adalah mereka yang benar-benar punya kemampuan ekonomi, termasuk turis asing. Bukan keluarga dengan penghasilan pas-pasan yang akhirnya terpaksa ikut hanya karena study tour,” ujar Dedi.
Ia juga menyoroti tekanan sosial yang sering dialami anak-anak saat tidak ikut study tour, seperti rasa takut diejek oleh teman-temannya.
Demo Pelaku Pariwisata: Larangan Ini Lebih Parah dari Pandemi
Sebelumnya, ribuan pelaku pariwisata menggelar aksi demonstrasi di depan Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Senin (21/7/2025).
Mereka menyuarakan penolakan terhadap larangan study tour yang tertuang dalam poin ketiga Surat Edaran Gubernur Jabar Nomor 45/PK.03.03/KESRA.
Koordinator aksi dari Solidaritas Pekerja Pariwisata Jawa Barat (P3JB), Herdi Sudardja, menyebut kebijakan itu memberi dampak ekonomi yang sangat besar bagi pelaku industri wisata.
Ia bahkan menyebut dampaknya lebih parah daripada pandemi Covid-19.
“Tuntutan kita itu hanya satu, cabut larangan gubernur kegiatan study tour sekolah. Dari sekolah di Jawa Barat ke luar Jawa Barat,” kata Herdi saat menyampaikan aspirasi di lokasi aksi.
Karena tak berhasil bertemu langsung dengan Dedi Mulyadi ataupun lewat telekonferensi, para pengunjuk rasa akhirnya membubarkan diri menjelang sore.
Namun sebelum bubar, mereka sempat memblokade Jalan Layang Pasupati Bandung yang menyebabkan kemacetan hingga tiga kilometer, dari Pasupati sampai Pasteur.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com
Acap Kali Pukul Kepala Pengendara Sepeda Motor, Pengemis Wanita Kini Diperiksa Kejiwaannya |
![]() |
---|
Anak Polisi Hajar Wakepsek karena Dipanggil BK usai Bolos, Aiptu Rajamuddin Bantah Diam: Bikin Malu |
![]() |
---|
Wanita Kaget Tarik Tunai di ATM Malah Keluar Uang Mainan, Bank Indonesia Sebut Kemungkinannya Kecil |
![]() |
---|
Kemana Wapres Gibran saat Presiden Prabowo Mereshuffle Menteri dan Wakil Menterinya? |
![]() |
---|
Baju Batik Menkeu Purbaya Sering Dipakai Ulang Disoroti, ini Makna Motifnya Kata Guru Besar UNS |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.