Operasi Patuh Semeru 2025
Jumlah Pelanggaran selama Operasi Patuh Semeru 2025 di Kediri, Dominan Pengendara di Bawah Umur
Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Kediri menindak ribuan pelanggar selama pelaksanaan Operasi Patuh Semeru 2025
Penulis: Isya Anshori | Editor: Sudarma Adi
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Isya Anshori
TRIBUNJATIM.COM, KEDIRI - Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Kediri menindak ribuan pelanggar selama pelaksanaan Operasi Patuh Semeru 2025. Dalam operasi yang berlangsung selama 14 hari di 24 titik kecamatan tersebut, tercatat ada 2.539 pelanggar yang ditilang serta 185 pelanggaran terekam melalui ETLE (Electronic Traffic Law Enforcement).
Kasat Lantas Polres Kediri, AKP I Made Jata Wiranegara mengatakan bahwa mayoritas pelanggaran dilakukan oleh pengendara di bawah umur. Hal ini menjadi catatan penting bagi Satlantas Polres Kediri untuk evaluasi dan program edukasi ke depannya.
"Hampir 50 persen pelanggaran didominasi oleh pengendara kendaraan bermotor yang masih di bawah umur. Di urutan kedua, sekitar 15 persen adalah pengendara yang tidak memakai helm," kata AKP Jata saat ditemui pada Senin (28/7/2025).
Baca juga: Rendy Varera Sanjaya, Atlet MTB Asal Kediri Siap Harumkan Indonesia di SEA Games 2025
AKP Jata menambahkan selama masa operasi, angka kecelakaan lalu lintas di wilayah Kabupaten Kediri menunjukkan penurunan signifikan. Dari 13 kejadian kecelakaan yang tercatat, tidak ada korban jiwa akibat fatalitas kecelakaan.
"Alhamdulillah, fatalitas kecelakaan turun drastis. Tidak ada korban meninggal dunia selama operasi ini berlangsung," imbuhnya.
Meski operasi telah berakhir, Satlantas Polres Kediri memastikan evaluasi akan terus dilakukan, terutama terkait pelanggaran pengendara di bawah umur. Menurut Jata, upaya pencegahan akan lebih digencarkan melalui berbagai program edukasi.
"Kami akan tingkatkan langkah preventif, menyasar usia di bawah 17 tahun. Kami akan menggandeng instansi terkait untuk memberikan edukasi ke sekolah-sekolah, pesantren, dan masyarakat melalui program prioritas seperti Polisi Menyapa," jelas AKP Jata.
Selain itu, Satlantas Polres Kediri juga berencana memetakan titik-titik rawan pelanggaran dan kecelakaan atau black spot untuk fokus pengawasan di masa mendatang.
Baca juga: Dorongan Hati Nurani Persikmania Gelar Aksi Bersih-bersih Stadion Brawijaya Kediri
"Kami akan menentukan jalur prioritas untuk mengantisipasi terjadinya pelanggaran dan kecelakaan," tambahnya.
AKP Jata menegaskan bahwa berakhirnya Operasi Patuh Semeru bukan berarti masyarakat bebas melanggar aturan lalu lintas. Keselamatan di jalan, kata dia harus menjadi kesadaran bersama.
Dengan hasil operasi ini, Satlantas Polres Kediri mengimbau masyarakat untuk terus mematuhi aturan, menggunakan perlengkapan keselamatan, serta tidak memberikan kesempatan kepada anak di bawah umur untuk mengendarai kendaraan bermotor.
"Operasi ini adalah bentuk pendidikan kepada masyarakat. Kami berharap setelah operasi selesai, kesadaran tertib lalu lintas tetap dipertahankan, bahkan ditularkan kepada keluarga dan teman," ucapnya.
Operasi Patuh Semeru 2025
ETLE (Electronic Traffic Law Enforcement)
pelanggaran
Polres Kediri
Kediri
TribunJatim.com
Jumlah Pelanggaran selama Operasi Patuh Semeru 2025 di Bondowoso, Didominasi Pemotor Tak Pakai Helm |
![]() |
---|
Hasil Operasi Patuh Semeru 2025 di Ponorogo, Angka Laka Lantas Turun Dibanding 2024 |
![]() |
---|
Operasi Patuh Semeru 2025 Lamongan Jaring Belasan Ribu Pelanggar, Tekankan Kesadaran Berlalu Lintas |
![]() |
---|
Sidoarjo Jadi Juara Tilang Manual Jatim, Patuh Semeru 2025 Buktikan Efektivitas Penindakan Langsung |
![]() |
---|
Hasil Operasi Patuh Semeru 2025 di Malang, Pelanggaran Didominasi Pemotor Tak Pakai Helm |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.