Operasi Patuh Semeru 2025
Sidoarjo Jadi Juara Tilang Manual Jatim, Patuh Semeru 2025 Buktikan Efektivitas Penindakan Langsung
Penindakan secara manual disebut-sebut masih lebih efektif ketimbang tilang online.
Penulis: M Taufik | Editor: Sudarma Adi
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, M Taufik
TRIBUNJATIM.COM, SIDOARJO - Penindakan secara manual disebut-sebut masih lebih efektif ketimbang tilang online.
Hal itu tercermin dalam ribuan penindakan yang dilakukan polisi selama Operasi Patuh Semeru 2025.
Melalui tilang manual, petugas mengaku lebih mudah memberikan teguran atau mengeluarkan tilang kepada pengguna kendaraan yang melanggar. Sehingga efek jera lebih terasa ketimbang cuma lewat online.
Dua pekan pelaksanaan Operasi Patuh Semeru 2025 di Kabupaten Sidoarjo, terhitung ada sekira 38.272 pengendara yang ditindak. Angka itu membuat Kabupaten Sidoarjo sebagai daerah dengan tindakan tilang manual terbanyak di Jawa Timur.
Baca juga: Jenazah Sevi Ayu Claudia, Driver Ojol Korban Kardus di Gresik, Dibawa Pulang Keluarga ke Sidoarjo
“Tercatat ada sebanyak 11.425 kendaraan kami tindak dengan tilang manual selama 14 hari pelaksanaan Operasi Patuh Semeru 2025,” ungkap Kabagops Polresta Sidoarjo Kompol Muhamad Irfan, Senin (28/7/2025).
Sebagai perbandingan pelaksanaan penegakan hukum di Operasi Patuh Semeru 2025 dengan 2024 lalu, yang dilakukan Polresta Sidoarjo tilang ETLE Statis pada 2025 sebanyak 20 sedangkan 2024 ada 1.757. ETLE Mobile tahun 2025 ini 1.477 pelanggaran, naik dari tahun 2024 sebanyak 184 pelanggaran.
Tilang manual mengalami kenaikan 30,11 persen, dari tahun 2024 sebanyak 8.781 pelanggaran naik menjadi 11.425 pelanggaran di tahun 2025. Sedangkan tindakan teguran juga naik, dari tahun 2024 dilakukan 12.198 naik sebanyak 25.350 teguran di tahun 2025 ini.
Selama operasi berlangsung, pihaknya tidak hanya mengandalkan penindakan. Pendekatan edukatif dan preventif juga dilakukan. Namun, tingginya pelanggaran kasat mata membuat penegakan hukum harus tetap jadi prioritas.
“Pelanggaran yang kami temukan bermacam-macam. Mulai dari tidak pakai helm, tidak pasang spion, menggunakan ponsel saat berkendara, melawan arus, boncengan lebih dari satu, hingga pengendara di bawah umur, dan beberapa pelanggaran kasat mata lainnya,” lanjut Kompol Irfan.
Terhitung, pengendara yang mendapat teguran presisi selama operasi digelar di Sidoarjo mencapai 25.350 orang. Sebagian besar pelanggar adalah pengendara kendaraan roda dua, terutama dari kalangan pelajar dan pekerja.
Baca juga: Potret Para Dokter RSUD Sidoarjo Berdandan ala Tokoh Superhero Ciptakan Suasana Menyenangkan
Selain pengendara motor, pelanggaran dari pengendara mobil juga terbilang tinggi. Kebanyakan adalah sopir yang mengemudi sambil menggunakan ponsel, tidak memakai sabuk pengaman, dan pengemudi yang masih di bawah umur.
Namun, Menurut Kompol Irfan, dengan tingginya penindakan itu terlihat bahwa selama Operasi Patuh Semeru berlangsung, angka kecelakaan lalu lintas di wilayah Sidoarjo mengalami penurunan signifikan.
Jumlah kejadian laka lantas pada Operasi Patuh Semeru 2025 sebanyak 13 kejadian, turun banyak dibanding tahun lalu yang tercatat sampai 35 kejadian kecelakaan lalu lintas. Mengalami penurunan sebanyak 62,85 persen dibandikan Operasi Patuh Semeru 2024.
“Hal ini menunjukkan bahwa langkah penindakan yang tegas terhadap pelanggaran lalu lintas berdampak langsung pada peningkatan keselamatan di jalan,” tandasnya.
Jumlah Pelanggaran selama Operasi Patuh Semeru 2025 di Bondowoso, Didominasi Pemotor Tak Pakai Helm |
![]() |
---|
Hasil Operasi Patuh Semeru 2025 di Ponorogo, Angka Laka Lantas Turun Dibanding 2024 |
![]() |
---|
Operasi Patuh Semeru 2025 Lamongan Jaring Belasan Ribu Pelanggar, Tekankan Kesadaran Berlalu Lintas |
![]() |
---|
Hasil Operasi Patuh Semeru 2025 di Malang, Pelanggaran Didominasi Pemotor Tak Pakai Helm |
![]() |
---|
Jumlah Warga Tuban Kena Tilang selama Operasi Patuh Semeru 2025, Mayoritas Usia Produktif |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.