Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Pintu Nostalgia di Jombang, Slamet Rawat Mesin Layar Tancap, Hidupkan Kenangan Lintas Generasi

Di sebuah sudut Dusun Krenggan, Desa Kauman, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Jombang, terdapat sebuah ruangan sederhana yang menyimpan potongan

Penulis: Anggit Puji Widodo | Editor: Sudarma Adi
TRIBUNJATIM.COM/ANGGIT PUJIE WIDODO
LENSA FILM JOMBANG - Slamet Mujiono (43) saat membersihkan mesin pemutar film lawas miliknya di Dusun Krenggan, Desa Kauman, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Jombang, Jawa Timur pada Senin (28/7/2025). Kerap terima tawaran jasa memutar film lawas di desa-desa hingga menghasilkan uang.  

Poin Penting:

  • Tokoh: Slamet Mujiono (43) dari Dusun Krenggan, Desa Kauman, Ngoro, Jombang.
  • Inisiatif: Merawat dan mengoperasikan mesin pemutar film layar tancap jadul.
  • Tujuan Awal: Menghidupkan kenangan masa kecil pribadi.
  • Perkembangan: Menjadi jasa pemutaran film keliling yang diminati di Jombang, Mojokerto, dan Sidoarjo.

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Anggit Pujie Widodo

TRIBUNJATIM.COM, JOMBANG - Di sebuah sudut Dusun Krenggan, Desa Kauman, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Jombang, terdapat sebuah ruangan sederhana yang menyimpan potongan waktu dari masa lalu. 

Di sana, Slamet Mujiono (43) merawat dengan penuh cinta sebuah mesin pemutar film lawas, lengkap dengan kaset-kaset gulungan yang membawa nuansa era 70 hingga 90-an. Bagi Slamet, benda itu bukan sekadar mesin, melainkan pintu menuju kenangan masa kecilnya.

“Setiap kali saya putar film dari mesin ini, rasanya seperti kembali duduk di tanah lapang bersama teman-teman, menonton layar tancap di bawah bintang-bintang,” ucap Slamet, Senin (28/7/2025). 

Bagi banyak orang, layar tancap mungkin hanya sebuah memori kolektif yang perlahan mengabur. Tapi bagi Slamet, ia memilih untuk menjaga nyala kenangan itu tetap hidup secara harfiah. 

Mesin pemutar film jadul yang ia beli dari Kandangan, Kabupaten Kediri seharga Rp2,7 juta itu masih berfungsi normal, lengkap dengan 10 kaset gulungan berbagai genre. Mulai dari komedi, laga, horor, hingga kolosal.

Baca juga: Sandur Manduro: Tari Topeng Kuno dari Jombang yang Bertahan di Tengah Gempuran Zaman Digital

Apa yang awalnya hanya demi kepuasan pribadi, kini menjelma menjadi jasa pemutaran film keliling yang cukup diminati warga desa. 

Slamet kerap menerima panggilan dari desa-desa, baik di wilayah Jombang maupun luar kabupaten seperti Mojokerto dan Sidoarjo, untuk menyuguhkan hiburan tempo dulu kepada masyarakat.

“Biasanya ramai kalau bulan Suro atau bulan Agustus. Warga suka bikin acara bersih desa atau peringatan kemerdekaan. Nah, mereka suka minta diputerin film zaman dulu, apalagi yang temanya perjuangan atau Warkop DKI,” ungkapnya.

Dalam sekali pemutaran, Slamet menyediakan tiga film sekaligus. Acara biasanya dimulai sekitar pukul 8 malam hingga lewat tengah malam. 

Harga sewanya bervariasi, mulai dari Rp800 ribu untuk paket standar, dan bisa mencapai lebih dari Rp1 juta jika termasuk perangkat sound system atau permintaan film tertentu yang harus ia sewa terlebih dahulu.

Menariknya, penonton film jadul ini bukan hanya generasi tua yang rindu masa lalu. Anak-anak muda yang lahir setelah tahun 2000 pun tampak antusias menikmati film era orang tua mereka. Menurut Slamet, Warkop DKI dan film Rhoma Irama menjadi favorit lintas generasi.

“Kadang saya heran juga. Anak-anak muda sekarang ternyata penasaran sama film zaman dulu. Mereka tertawa waktu nonton Warkop, bahkan ikut nyanyi pas film Rhoma diputar,” ujar Slamet.

Merawat mesin pemutar film bukan perkara sepele. Slamet rutin memanaskan mesinnya setiap minggu agar tidak rusak. Ia juga menyimpan kaset-kasetnya di tempat yang kering, jauh dari kelembaban dan sinar matahari langsung.

Baca juga: Pesta Batandos di Wonosalam Jombang Dibubarkan Polisi, 183 Remaja Diamankan

Halaman
12
Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved