Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Nganjuk Perkuat Kesiapsiagaan Bencana, Bentuk 8 Desa Tangguh Bencana

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Nganjuk membentuk desa tangguh bencana (Destana).

Penulis: Danendra Kusuma | Editor: Sudarma Adi
TRIBUNJATIM.COM/DANENDRA KUSUMA
BENTUK DESTANA - BPBD Kabupaten Nganjuk membentuk Destana di delapan desa rawan bencana, Rabu (30/7/2025). Terbentuknya Destana diharapkan membentuk masyarakat desa yang tangguh dan mandiri menghadapi bencana.  

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Danendra Kusuma

TRIBUNJATIM.COM, NGANJUK - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nganjuk membentuk desa tangguh bencana (Destana).

Terdapat delapan desa yang menjadi target dalam program peningkatan kesiapsiagaan masyarakat menghadapi bencana itu.

Wakil Bupati (Wabup) Nganjuk, Trihandy Cahyo Saputro mengatakan pembentukan Destana begitu penting.

Sebab, Destana sebagai garda terdepan  memitigasi dan membantu menangani bencana di tingkat desa.

Baca juga: Spesialis Pencurian Motor di Nganjuk Diciduk Polisi, Beraksi di 5 Lokasi, Sasar Petani dan Bengkel

"Edukasi dan jaringan informasi yang cepat sangat diperlukan agar masyarakat mampu merespons secara tanggap serta tepat menghadapi berbagai kemungkinan bencana," katanya, Rabu (30/7/2025). 

Mas Handy -sapaan karib Wabup- turut menyoroti keterbatasan personel BPBD dalam menjangkau seluruh wilayah Kabupaten Nganjuk.

Karenanya diperlukan partisipasi aktif masyarakat desa dalam mengurangi risiko bencana berbasis komunitas.

"Pada tahun ini, program Destana menyasar Desa Ngangkatan dan Desa Kedungpadang di Kecamatan Rejoso, Desa Sukorejo, Desa Balonggebang, dan Desa Sumberjo di Kecamatan Gondang, Desa Mabung di Kecamatan Baron, serta Desa Lengkong dan Desa Sawahan di Kecamatan Lengkong," sebutnya.

Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kabupaten Nganjuk, Sutomo menjelaskan pada program Destana dilaksanakan beragam pelatihan.

Baca juga: Sebanyak 47 Ribu Pekerja di Nganjuk Terima BSU, Pendopo Jadi Pusat Penyaluran

Setiap desa diwakili oleh 30 peserta, yakni perangkat desa, karang taruna, linmas, pelaku usaha, dan warga. 

Mereka akan mendapatkan pelatihan tentang identifikasi potensi risiko bencana serta penanganan darurat yang efisien, tepat sasaran, dan terkoordinasi di tingkat lokal.

"Dengan terbentuknya Destana, diharapkan desa-desa di Nganjuk menjadi lebih tangguh dan mandiri dalam menghadapi berbagai ancaman bencana yang mungkin terjadi," terangnya.

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved