Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Tangis Sriana Sang Suami Tewas usai Dibegal saat Ngojek, Kini Bingung Bayar Utang RS Rp38 Juta

Sriana kerap kali meneteskan air mata saat mengingat perjuangannya bersama Iman untuk bertahan hidup.

Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
KOMPAS.com/GOKLAS WISELY - TRIBUN MEDAN/FREDY SANTOSO
TUKANG OJEK DIBEGAL - Sriana (42) diwawancarai di kediamannya di Kelurahan Sei Mati, Kecamatan Medan Labuhan, Kota Medan, pada Rabu (30/7/2025). Ia tak kuasa membendung air matanya saat menceritakan kepedihan hatinya karena sang suami meninggal tragis. 

"Dia mengalami pendarahan di kepala dan patah tulang di bagian bahu kanan."

"Sampai meninggal dia tidak siuman, tapi mengeluarkan air mata," ucap Sriana.

Iman adalah tulang punggung keluarga.

Ia bekerja dari pagi hingga dini hari demi menghidupi lima anaknya.

Anak bungsunya baru berusia satu tahun delapan bulan, sementara anak lainnya masih duduk di bangku SD dan SMP.

Untuk mencukupi kebutuhan, Sriana bahkan bekerja sebagai pembantu rumah tangga di Malaysia sejak 10 bulan lalu.

Selama itu, Iman mengasuh anak-anaknya sendiri.

"Selama saya pergi ke Malaysia, dia yang ngurus anak paling kecil. Berusaha kali dia. Memang kami butuh uang untuk membesarkan anak-anak dan sekolah mereka," ujarnya.

"Dia sering kali menelepon karena rindu. Tapi sekarang apa? Mimpinya pupus di tangan pelaku begal itu," ucap Sriana sambil menangis.

Sriana (42) diwawancarai di kediamannya di Kelurahan Sei Mati, Kecamatan Medan Labuhan, Kota Medan, pada Rabu (30/7/2025). (KOMPAS.com/GOKLAS WISELY)
Sriana (42) diwawancarai di kediamannya di Kelurahan Sei Mati, Kecamatan Medan Labuhan, Kota Medan, pada Rabu (30/7/2025). (KOMPAS.com/GOKLAS WISELY)

Sriana masih dirundung pilu karena ditinggal pergi suaminya.

Ia kerap kali meneteskan air mata saat mengingat perjuangannya bersama Iman untuk bertahan hidup.

Sriana menceritakan, tahun lalu dia bersama suaminya tinggal di Kompleks TKBM, Kecamatan Medan Labuhan.

"Waktu itu, saya jualan nasi goreng dan lontong malam. Kerja dari jam 5 subuh sampai 1 malam," ujar Sriana saat diwawancarai di Kelurahan Sei Mati, Kecamatan Medan Labuhan pada Rabu (30/7/2025).

"Kalau suami saya, ya tukang ojek. Memang semenjak kami menikah 24 tahun lalu, sudah itu kerjanya," tambahnya.

Seiring berjalannya waktu, penghasilan mereka tidak mampu mencukupi kebutuhan, terutama ketika anak terakhirnya lahir.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved