Tabiat Nakal Warga Desa di Kediri Buang Sampah di Jalan Pare-Kandangan, Padahal Ada Spanduk Larangan
Tumpukan sampah rumah tangga terlihat mengular di bahu jalan protokol Pare - Kandangan tepatnya di Desa Tertek Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri
Penulis: Isya Anshori | Editor: Sudarma Adi
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Isya Anshori
TRIBUNJATIM.COM, KEDIRI - Tumpukan sampah rumah tangga terlihat mengular di bahu jalan protokol Pare-Kandangan tepatnya di Desa Tertek Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri Senin (4/8/2025).
Meski telah terpasang spanduk larangan membuang sampah di titik tersebut, warga masih nekat meletakkan sampah kebanyakan dibungkus plastik dan dibiarkan berserakan.
Memang sebelumnya di lokasi itu pernah tersedia depo atau tempat pembuangan sampah (TPS) resmi milik Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Kediri.
Namun, sejak 1 Agustus 2025 kemarin, depo tersebut resmi ditarik oleh DLH dengan pertimbangan estetika dan kebersihan jalur utama.
"Pertimbangan kami menarik depo di sana karena ini jalan besar dan jalan protokol. Kami berharap area ini terlihat bersih, tidak menimbulkan bau," jelas Kepala Bidang Pengelolaan Sampah dan Limbah B3 DLH Kabupaten Kediri, Arman Fuadi saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (4/8/2025) siang pukul 13.00 WIB.
Baca juga: 3 Bendera One Piece Diamankan Polisi di Tuban, Warga yang Mengibarkan Diberi Peringatan
Pihak DLH mengaku telah berkoordinasi dengan Pemerintah Desa Tertek dan Gadungan agar warga tidak lagi membuang sampah di lokasi itu. Mereka diarahkan untuk membuang sampah ke TPS terdekat di Jalan Panglima Polim, sekitar 500 meter dari titik yang disterilkan.
Namun, kenyataannya di lapangan berbeda. Sampah masih menumpuk setiap hari. Bahkan, warga mengaku kerap melihat pelaku pembuangan datang diam-diam di malam hari atau saat subuh.
"Kalau saya tahu, mesti saya tegur untuk tidak dibuang di situ," ujar Mbah Yah, warga sekitar.
Menurutnya, rata-rata pelaku pembuangan sampah bukan warga sekitar, melainkan orang yang melintas. Mereka sengaja datang pada waktu sepi dan membuang dalam keadaan tertutup.
"Rata-rata pakai helm, dibuang malam jam 20.00 WIB ke atas dan pagi usai subuh," imbuhnya.
Sebelum depo ditarik, titik pembuangan tersebut menampung hingga 8 ton sampah per hari yang bermuara di TPA Sekoto Badas. DLH bahkan harus bolak-balik 4 kali pengangkutan setiap harinya untuk membersihkan area itu.
"Satu truknya 2 ton, jadi total 8 ton per hari. Itu cukup tinggi. Tapi setelah kami tarik, ya harapannya tidak lagi digunakan," ucap Arman.
Saat ini pihaknya juga berkoordinasi dengan pemerintah Desa Tertek untuk memfungsikan kembali bahu jalan itu agar tidak menjadi sarana pembuangan sampah lagi.
Baca juga: Diduga Pingsan Terjebak Asap, Dua Petani di Purwoasri Kediri Tewas Terpanggang Saat Bakar Sisa Tebu
"Misal bisa dikasih pot tanaman atau dibuat aktifitas bertanam sayur di poliback dan ditata," ucapnya.
membuang sampah
DLH Kabupaten Kediri
Desa Tertek
tumpukan sampah
jalan protokol Pare-Kandangan
Kediri
TribunJatim.com
Cara Curang Pegawai Bank BUMN Tilap Uang Rp2 M Terungkap Lewat Audit BPKP, Manfaatkan Kredit KMK |
![]() |
---|
Kesaksian Petugas Klenteng Kota Malang Soal Bima: Jual Mainan Barongsai saat Tak Ada Event |
![]() |
---|
Api Tungku Dibiarkan Menyala Tanpa Diawasi, Dapur Rumah Warga Kediri Hangus Terbakar |
![]() |
---|
Hari Jadi Kabupaten Pasuruan ke-1096 Jadi Momentum Kebangkitan, Mas Rusdi Ajak Masyarakat Bersatu |
![]() |
---|
Kabar Gembira bagi Warga Gresik, Diskon Pajak BPHTB Waris dan Hibah Diperpanjang, Bupati: Stimulus |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.