Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

2 Bulan Mbah Noto Dkk Bikin Uang Palsu Rp400 Juta, Mau Disebar ke Pasar hingga Toko

Warga Boyolali, Jawa Tengah, W alias Mbah Noto ditangkap bersama lima orang lainnya oleh Polda Jawa Tengah.

TribunJatim.com
PENGEDAR UANG PALSU - Ilustrasi uang palsu. Warga Boyolali, Jawa Tengah, W alias Mbah Noto ditangkap bersama lima orang lainnya oleh Polda Jawa Tengah. Mereka merupakan komplotan pembuat dan pemasok uang palsu asal Yogyakarta, Selasa (5/8/2025). 

TRIBUNJATIM.COM - Warga Boyolali, Jawa Tengah, W alias Mbah Noto ditangkap bersama lima orang lainnya oleh Polda Jawa Tengah.

Mereka merupakan komplotan pembuat dan pemasok uang palsu asal Yogyakarta.

Ternyata dalam dua bulan, Mbah Noto dkk telah memproduksi uang palsu Rp400 juta dengan modal belajar dari YouTube.

Uang palsu tersebut rencananya akan disebar di toko kelontong, rumah makan hingga pasar tradisional.

Adapun keenam tersangka meliputi W (70) alias Mbah Noto, warga Boyolali; M (50) alias Yanto, warga Kabupaten Tangerang; BES (54), warga Kudus; HM (52), warga Kabupaten Bogor; JIP (58) alias Joko, warga Kabupaten Magelang; dan DMR (30) alias Dimas, warga Sleman, Yogyakarta.

Produk hasil cetakan uang palsu dari komplotan ini berupa pecahan Rp 100 ribu yang nyaris mirip duit asli.

Baca juga: Beli Kecambah Pakai Uang Palsu, Pria ini Malah Curhat Pernah Setor Rp 35 Juta Demi Dapat Uang Gaib

Uang itu bahkan bisa lolos dari mesin pendeteksi uang palsu atau money detector jenis ultraviolet (UV).

"Uang palsu produksi dari kelompok ini memang beda karena bisa lolos dari pendeteksi UV," kata Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Jateng, Kombes Pol Dwi Subagio, saat konferensi pers di Mapolda Jateng, Selasa (5/8/2025), dikutip dari Tribun Jateng.

Polisi sempat melakukan tes uji uang palsu tersebut dengan menggunakan sebuah alat money detector bersama Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Jawa Tengah, Rahmat Dwisaputra.

Ketika tes uji dilakukan tampak uang palsu itu bisa memendarkan cahaya pada tanda UV.

"Dilihat dari mesin pendeteksi UV sekilas uang palsu ini ada tanda UV, tetapi ketika dicermati pendaran sinar UV lemah, tidak sekuat uang asli," kata Rahmat.

Dia melanjutkan, ketika uang palsu ini diarahkan ke cahaya tidak menunjukkan huruf BI tidak sempurna di sisi kiri uang.

"Kalau asli ada huruf BI sempurna," paparnya.

Selain itu, rectoverso atau gambar timbul dalam uang palsu tercetak tidak sempurna.

"Jadi kami minta masyarakat jangan hanya pakai alat UV saja melainkan harus diperiksa secara saksama dengan manual seperti di dilihat, diraba, dan diterawang," ungkapnya.

UJI UANG - Dirreskrimum Polda Jateng, Kombes Pol Dwi Subagio (kiri pertama) bersama Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah, Rahmat Dwisaputra (baju putih kacamata) melakukan pengujian uang palsu dengan alat money detector jenis UV saat konferensi pers di Mapolda Jateng, Kota Semarang, Selasa (5/8/2025). Hasil uji itu, uang palsu itu lolos dari alat tersebut. (
UJI UANG - Dirreskrimum Polda Jateng, Kombes Pol Dwi Subagio (kiri pertama) bersama Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah, Rahmat Dwisaputra (baju putih kacamata) melakukan pengujian uang palsu dengan alat money detector jenis UV saat konferensi pers di Mapolda Jateng, Kota Semarang, Selasa (5/8/2025). Hasil uji itu, uang palsu itu lolos dari alat tersebut. ( (Tribun Jateng/Iwan Arifianto)
Halaman
123
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved