Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Adrian Lemas Saldo Rp 66 Juta Lenyap setelah Diminta Cek Aplikasi KTP Digital

Kasus penipuan dialami warga Bekasi hingga rugi Rp 66 juta. Korban diketahui bernama Adrian (32).

Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
KOMPAS.COM/GHINAN SALMAN
KASUS PENIPUAN - Foto ilustrasi terkait berita warga Bekasi jadi korban penipuan dengan modus aplikasi palsu KTP digital hingga ia rugi Rp 66 juta. 

TRIBUNJATIM.COM - Kasus penipuan dialami warga Bekasi hingga rugi Rp 66 juta.

Korban diketahui bernama Adrian (32).

Adrian lemas ketika tahu saldo Rp 66 juta di rekening bank miliknya dikuras.

Semua berawal dari pesan WhatsApp dari nomor tak dikenal yang mengaku sebagai petugas Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Bekasi.

Adrian diminta cek aplikasi KTP digital.

"(Pelaku) mengaku dari Disdukcapil Bekasi, meminta untuk cek applikasi KTP digital, saya cek dan benar data tidak ditemukan yang sebelumnya saya sudah dibantu install dan verifikasi oleh Kecamatan Jatisampurna," kata Adrian, Selasa (5/8/2025).

Pelaku lalu mengatakan akan menghubungkan Adrian ke petugas lain untuk membantu proses verifikasi ulang.

Tak lama, nomor berbeda menghubunginya dan mengarahkan untuk mengunduh ulang aplikasi KTP digital dari Play Store.

Namun, Adrian diminta juga mengunduh aplikasi tambahan melalui situs digitalktp.online.

"Nomor berbeda melanjutkan, menuntun cara pengaturan yang baru dan juga sekaligus verifikasi dan aktivasi. (Setelahnya) install K digital dari play store, terus disuruh install apps dari digitalktp.online, lalu disuruh disable playstore," ujar Adrian, seperti dilansir dari Kompas.com.

Baca juga: Guru Kaget Saldo Rp 69 Juta Lenyap setelah Diminta Download Aplikasi, Pelaku Ngaku Pegawai Pajak

Selama proses itu, Adrian mengaku tak bisa menggunakan ponselnya, termasuk membuka notifikasi atau berpindah aplikasi.

Ia juga diminta untuk melakukan pemindaian wajah, sidik jari, dan membuat ulang PIN dan sandi baru yang kebetulan mirip dengan salah satu akun mobile banking miliknya.

Tanpa sadar, Adrian telah memberikan akses penuh ke perangkatnya melalui fitur aksesibilitas.

Pelaku diduga mengendalikan ponselnya dari jarak jauh dan mengakses aplikasi keuangan.

"Setelah install dia minta buka apps-nya dan di screen saya hanya bisa lihat progress berupa persentase dari 1 persen sampai 100, dia bilang ini proses verifikasi, ketika proses tersebut berjalan (saya) enggak bisa buka notif dan yang lainnya," kata dia.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved