Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Uang Tabungan Rp52 Juta Raib, Nenek Siin Bertahan di Gubuk Tanpa Listrik, Ngecas HP Numpang Masjid

Nenek Siin bertahan tinggal di gubuk tanpa listrik usai kehilangan uang Rp52 juta imbas penipuan rumah.

Tribun Batam/Beres
KEHILANGAN UANG - Siin (63), petani kampung Blongkeng Kelurahan Cate Galang, Riau. Ia kehilangan Rp52 juta usai ditipu dua orang yang menjual rumah melalui media sosial Facebook. Kini Siin bertahan di rumah gubuk tanpa lisrik, Selasa (11/11/2025). 

Ringkasan Berita:
  • Seorang nenek berusia 63 tahun di Kampung Blongkeng, Kelurahan Cate, Riau kehilangan uang Rp52 juta hasil tabungan bertahun-tahun.
  • Korban bernama nenek Siin harus bertahan di rumah gubuk tanpa listrik.
  • Nenek Siin berharap uang kembali setelah melaporkan kasus penipuan yang dialaminya ke pihak kepolisian.

 

TRIBUNJATIM.COM - Seorang nenek berusia 63 tahun di Kampung Blongkeng, Kelurahan Cate, Riau kehilangan uang Rp52 juta hasil tabungan bertahun-tahun.

Uang tersebut rencananya akan digunakan membeli rumah layak, namun nenek bernama Siin ini justru gigit jari.

Ia menjadi korban penipuan penjualan rumah di Facebook yang dilakukan oleh M (Meta) dan N (Nengsih).

Rumah yang diimpikan bertahun-tahun tak kunjung terwujud, lantaran uang yang digunakan untuk membeli raib begitu saja.

Nenek Siin mendapatkan uang Rp52 juta dari berkebun. Hasilnya ia tabung selama bertahun-tahun.

Namun kini nenek Siin hanya bisa tinggal di gubuk tanpa listrik dan lampu. Untuk mengecas handphone saja, nenek Siin harus pergi ke masjid untuk mengisi baterai ponselnya.

Rumah Gubuk Ditinggali 14 Tahun Tanpa Listrik

Gubuk nenek Siin sudah ditinggalinya selama 14 tahun. Dindingnya terbuat dari papan yang kini sudah usang.

Atap seng berlubang. Lantai rumah pun masih papan. Bahkan tidak ada tiang listrik yang menjulang hingga tidak ada kabel yang terpasang.

Di dalam gubuk berukuran sekitar 4x5 meter itu, tidak ada perabotan memadai.

Hanya kasur tipis beralaskan papan kayu, beberapa kardus berisi pakaian, dan plastik-plastik berisi barang seadanya. Nyamuk beterbangan. Lalat hinggap di mana-mana. Sore hari pun, gubuk ini gelap karena tidak ada jendela yang memadai.

"Tidak ada listrik di sini. Kalau mau ngecas HP, saya harus keluar atau ke masjid yang di atas tadi," kata Nenek Siin sambil menunjuk ponsel tuanya yang sudah retak layarnya, dikutip dari Tribun Batam pada Selasa (11/11/2025).

Nenek Siin duduk di pinggir kasurnya. Tangannya yang keriput mengusap-usap ujung kain sarung. Matanya menatap kosong ke luar gubuk, seolah menerawang masa lalu yang kini terasa menyakitkan.

"Saya kan pingin punya rumah di kota. Di sini kan tidak ada air, tidak ada lampu. Di Batam kan kota. Kalau ada rumah di sana, enak lah, ada air, ada lampu. Saya bisa hidup lebih layak," ujarnya dengan suara bergetar.

Mimpi sederhana seorang nenek petani punya rumah dengan listrik dan air bersih tak muluk-muluk, segala upaya ia lakukan, bertani, berkebun, menabung bertahun-tahun. 

Sumber: Tribun Batam
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved