RSUD Padangan Bojonegoro Punya Katarak Center, Rujukan Layanan Spesialis Mata di Perbatasan Jatim
Salah satunya Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Padangan kini resmi memiliki Katarak Center
Penulis: Misbahul Munir | Editor: Sudarma Adi
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network Misbahul Munir
TRIBUNJATIM.COM, BOJONEGORO – Pemkab Bojonegoro terus memperkuat layanan kesehatan.
Salah satunya Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Padangan kini resmi memiliki Katarak Center, yang digadang-gadang menjadi pusat layanan spesialis mata rujukan di wilayah perbatasan Jawa Timur.
Peresmian dilakukan pada Senin (5/8/2025) oleh Menko PMK Pratikno, Dirjen Kesehatan Lanjutan Kemenkes RI dr Azhar Jaya, serta Bupati dan Wakil Bupati Bojonegoro.
Acara ditandai dengan pemukulan gong sebagai simbol dimulainya operasional layanan tersebut.
Baca juga: Serunya NU Fest 2025 Bojonegoro, Jalan Sehat Bersarung Berhadiah Umroh
Menko PMK Pratikno memberikan apresiasi atas kemajuan layanan kesehatan di Bojonegoro. Ia menilai, transformasi sistem kesehatan harus menyentuh akar permasalahan, termasuk pemerataan tenaga medis.
“Kita masih kekurangan dokter spesialis, terutama di rumah sakit daerah. Ini tantangan besar. Oleh karena itu, pengembangan RSUD seperti ini sangat penting," ujar Pratikno.
Sementara itu, Dirjen Kesehatan Lanjutan Kemenkes RI, dr Azhar Jaya menegaskan bahwa kehadiran Katarak Center di RSUD Padangan merupakan langkah strategis untuk menjawab tantangan tingginya kasus kebutaan akibat katarak di Indonesia.
“Data kami menunjukkan, 77 persen penyebab kebutaan di Indonesia adalah katarak. Angka kebutaan nasional 3 persen, sementara di Jawa Timur mencapai 4,4 persen. Setiap tahun ada 210 ribu hingga 250 ribu kasus baru. Ini tentu butuh layanan yang cepat dan berkualitas,” ungkap Azhar.
Azhar menambahkan, RSUD Padangan sudah memenuhi standar dan layak menjadi rumah sakit rujukan layanan mata.
“Kami pastikan rumah sakit ini tetap pada standar tinggi. Jika tidak, akan kami turunkan kelasnya,” tegasnya.
Dilain sisi, Bupati Bojonegoro, Setyo Wahono, menyampaikan bahwa pengembangan sektor kesehatan menjadi prioritas utama di masa kepemimpinannya.
Oleh karenanya, Wahono juga meminta dukungan pemerintah pusat dalam pengadaan sumber daya manusia, khususnya dokter spesialis.
“Kami, mohon untuk dibantu adanya dokter spesialis. Sebab, kemarin kami sudah buka 10 lowongan untuk dokter spesialis, tapi tidak ada yang mendaftar. Ini menunjukkan bahwa membangun rumah sakit tidak cukup dengan gedungnya saja, tapi juga harus dibarengi dengan fasilitas pendukung agar dokter mau tinggal dan bekerja di daerah,” ujar Wahono.
Pemkab Bojonegoro, kata Wahono terus berkomitmen untuk meningkatkan kualitas RSUD yang ada. Salah satunya RSUD Padangan yang kini naik kelas dari tipe C ke tipe B, dengan layanan unggulan spesialis mata.
Rekonstruksi Pembunuhan Wanita Ojol, Tersangka Sempat Menanyakan Uang yang Dibawa Korban |
![]() |
---|
Usai Bendera, Giliran Mural Mirip One Piece di Tuban Jadi Sorotan Aparat |
![]() |
---|
Tanggapan DPRD Surabaya Soal Penataan Parkir di Jalan Tunjungan: Kepentingan Jangka Panjang |
![]() |
---|
Penyesalan Kades di Jombang usai Dilaporkan ke Polisi Atas Dugaan Pelecehan Seksual: Khilaf |
![]() |
---|
Perkuat Ekosistem Investasi Daerah, Pertamina Hadirkan UMKM di BBF 2025 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.