Berita Viral
Muntah, Menggigil dan Jadi Pendiam Setelah Ikut MPLS, Siswa SMA Bikin Kepsek Bingung: Tak Ada Bukti
Seorang siswa SMA mendadak menunjukkan perilaku dan keadaan yang misterius setelah mengikuti MPLS di sekolahnya.
Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
Namun sampai saat ini, Danang belum bisa sekolah kembali.
DPN masih banyak terdiam di ruang tamu rumahnya.
Keluarga menduga DPN menjadi korban perundungan oleh temannya sesama siswa baru.
Pengakuan itu diucapkan DPN kepada budenya sebelum dibawa ke rumah sakit.
"Sebelum ke rumah sakit sempat ditanya budenya, kamu kenapa? dia nangis, katanya dipukul, dipukul siapa? teman sekelompok, katanya 3 orang," ujar Asiyah.
Baca juga: Daftar 5 SMA Taruna di Jawa Timur, Lulusannya Langganan Masuk Akademi Militer hingga Amerika
Sementara itu, pihak SMA Negeri 1 Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, mendalami dugaan perundungan yang menimpa salah satu siswa baru berinisial DPN (16).
Namun, pihak sekolah mengalami kesulitan karena sampai saat ini DPN tidak bisa diajak berkomunikasi.
"Kami belum bisa menyimpulkan apa-apa. Sampai saat ini kami belum menemukan bukti," kata Kepala SMA Negeri 1 Purwokerto Tjaraka Tjunduk Karsadi saat ditemui di sekolah, Jumat (8/8/2025).
Tjaraka mengatakan telah meminta keterangan kepada sejumlah pihak yang terkait dengan kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS), seperti panitia dan para siswa.
"Kami terus berusaha mencari informasi, kami tanyai semua. Sampai saat ini tidak ada yang merasa melakukan (perundungan), tidak ada yang melihat juga. Sementara anaknya belum bisa ditanyai," ujar Tjaraka.
Baca juga: Penuhi Kebutuhan Ruang ICU, RSUD Panggul Trenggalek Akan Belanja Alat Kesehatan Rp 4,75 Miliar
Menurut Tjaraka, MPLS yang digelar selama lima hari, 14-18 Juli 2025, diisi dengan berbagai materi dengan menghadirkan berbagai narasumber.
Kegiatan digelar di sebuah ruangan besar secara bersama-sama.
Namun demikian, Tjaraka menyatakan, sekolah berkomitmen untuk mengusut dugaan perundungan tersebut.
"Kami menganut prinsip sekolah bebas bullying, kami tidak mau ada pelaku maupun korban bullying di sekolah," tegas Tjaraka.
Tjaraka mengatakan, sekolah saat ini fokus memberikan pendampingan kepada DPN.
Baca juga: Berkas Pembunuhan Gadis di Persawahan Tuban masih P-17, Polisi Pastikan Proses Tetap Berlanjut
| Niat Rekam Atap Kelas Ambruk Buat Minta Bantuan, Guru Minta Maaf: Biar Oknum Anggota Dewan Lihat |
|
|---|
| Awal Helwa Bachmid Kenalan Sama Habib Bahar hingga Ditelantarkan, Curhat Merasa Jadi Istri Cadangan |
|
|---|
| Masih Usia 20 Tahun, Yasika Aulia Sudah Kelola 41 Dapur MBG, Latar Belakang Keluarga Mentereng |
|
|---|
| Perjalanan Pemuda Berencana Nikahi Pacar Beda Agama, Kini Sampai ke Meja Mahkamah Konstitusi |
|
|---|
| Hadiah Sayembara Anak Menkeu Purbaya untuk Cari Penghina Keluarganya, Tegas Tolak Caci Makian |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jatim/foto/bank/originals/Korban-perundungan-setelah-MPLS-dilangsungkan.jpg)