Berita Viral
Sosok 5 Jurnalis Al Jazeera Dibunuh Israel saat Berada di Tenda Pers Gaza, MUI Mengecam Keras
5 jurnalis Al Jazeera dibunuh Israel di Kota Gaza. Dituduh pemimpin sel teroris. Pimpinan redaksi: Tuduhan Israel tidak berdasar.
Dikutip dari laman resmi Committee to Protect Journalists (CPJ), Komite Perlindungan Jurnalis (CPJ) adalah organisasi independen nirlaba yang berpusat di New York, Amerika Serikat, yang bertujuan untuk membela kebebasan pers dan melindungi hak jurnalis di seluruh dunia.
Mereka mendokumentasikan serangan terhadap jurnalis, memberikan bantuan darurat, dan mengadvokasi kebijakan yang mendukung kebebasan media.
Kecaman Internasional
Kecaman internasional segera mengalir. Kementerian Luar Negeri Arab Saudi mengutuk “kejahatan kelaparan dan pembersihan etnis” yang dilakukan Israel, menegaskan dukungan terhadap hak rakyat Palestina.
Uni Emirat Arab memperingatkan “konsekuensi bencana, termasuk hilangnya nyawa tak berdosa” dan mendesak PBB untuk bertindak.
Sementara itu, Qatar menuduh Israel melakukan pelanggaran hukum humaniter internasional secara terus-menerus.
Ketiga negara tersebut menegaskan kembali komitmen pada solusi dua negara sebagai jalan menuju perdamaian.

Baca juga: Inilah 5 Fakta tentang Merince Kogoya, Finalis Miss Indonesia Didiskualifikasi Gegara Dukung Israel
Kecaman MUI
Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyatakan bahwa serangan militer Israel yang menewaskan lima wartawan Al Jazeera di Gaza bukan sekadar pelanggaran HAM, melainkan ancaman global terhadap kebebasan pers.
Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional, Sudarnoto Abdul Hakim, menilai tindakan tersebut sebagai upaya sistematis untuk membungkam saksi mata dan menghalangi dokumentasi independen atas konflik.
Dalam pernyataan tertulis yang dirilis Senin (11/8/2025), Sudarnoto menyampaikan duka cita mendalam atas gugurnya lima jurnalis Al Jazeera: Anas al-Sharif, Mohammed Qreiqeh, Ibrahim Zaher, Mohammed Noufal, dan Moamen Aliwa, yang tewas dalam serangan udara Israel di luar Rumah Sakit al-Shifa, Gaza City.
“Majelis Ulama Indonesia menyampaikan duka cita yang mendalam sekaligus mengecam dengan sekeras-kerasnya tindakan militer Israel yang telah membunuh lima wartawan Al Jazeera melalui serangan udara yang sangat brutal,” ujar Sudarnoto.
Ia menegaskan bahwa serangan terhadap jurnalis bukan hanya tragedi kemanusiaan, tetapi juga ancaman terhadap ekosistem informasi global.
“Tanpa keberadaan jurnalis, dinding kebisuan tumbuh dan impunitas semakin melebar,” tegasnya.
Sudarnoto juga mengecam tuduhan militer Israel yang melabeli wartawan, termasuk Anas al-Sharif, sebagai teroris. Menurutnya, pelabelan semacam itu merupakan taktik untuk mendiskreditkan jurnalis yang kritis terhadap narasi resmi Israel.
jurnalis Al Jazeera
Israel
Gaza
Al Jazeera
Mohamed Moawad
Majelis Ulama Indonesia
TribunJatim.com
Tribun Jatim
Nasib Wahyudin Moridu Usai Viral 'Rampok Uang Negara' Diberhentikan dari DPRD, Jadi Sopir Truk Lagi |
![]() |
---|
SPPG Minta Sekolah Rahasiakan Kasus Keracunan MBG dan Alat Hilang Denda Rp80 Ribu, DPRD: Tanpa Dosa |
![]() |
---|
Polemik Listrik Token dengan Meteran, Mana yang Lebih Mahal? PLN Klarifikasi |
![]() |
---|
Dulu Selamat dari Pemecatan, Kini Oknum Polisi Bripka AS Malah Edarkan 1 Kilogram Sabu |
![]() |
---|
Menkeu Purbaya Sentil Budaya Asal Bapak Senang di Pemerintahan: Ngibulin Saya Juga Kayaknya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.