PKB Soroti Minimnya Terjemahan Visi Misi Bupati Jombang dalam Rancangan KUA PPAS 2026
Ketua FPKB Jombang, M Subaidi Muchtar menilai, sejumlah program strategis belum tergambar jelas dalam Rancangan Awal KUA PPAS APBD 2026.
Penulis: Anggit Puji Widodo | Editor: Dwi Prastika
Poin Penting:
- Ketua FPKB Jombang, M Subaidi Muchtar mengatakan, sejumlah program strategis yang menjadi bagian dari visi dan misi Bupati Jombang, Warsubi belum tergambar jelas dalam Rancangan Awal KUA PPAS APBD 2026.
- Subaidi merinci sedikitnya empat program prioritas yang dinilai belum menunjukkan progres nyata.
- Subaidi menilai, terobosan pemasaran lintas daerah dapat meningkatkan pendapatan warga sekaligus memperkuat identitas ekonomi Jombang.
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Anggit Puji Widodo
TRIBUNJATIM.COM, JOMBANG - Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (FPKB) DPRD Jombang menilai sejumlah program strategis yang menjadi bagian dari visi dan misi Bupati Jombang, Warsubi belum tergambar jelas dalam Rancangan Awal Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA PPAS) APBD 2026.
Pandangan ini disampaikan Ketua FPKB Jombang, M Subaidi Muchtar, usai pembahasan bersama Tim Anggaran Pemerintah Kabupaten (Timgar) dan Badan Anggaran (Banggar) DPRD.
Menurutnya, beberapa pembantu bupati terkesan kurang serius menerjemahkan visi dan misi kepala daerah ke dalam arah kebijakan dan program anggaran.
“Sejumlah sektor strategis daerah belum tersentuh secara optimal dalam perencanaan anggaran tahun depan,” ucapnya dalam keterangan yang diterima pada Rabu (13/8/2025).
Subaidi merinci sedikitnya empat program prioritas yang dinilai belum menunjukkan progres nyata, seperti penguatan ketahanan pangan daerah melalui pengembangan sektor pertanian, peternakan, perkebunan, perikanan, serta penyediaan pangan sehat.
Sektor ini dianggap vital karena menjadi tulang punggung ekonomi pedesaan, namun belum dikelola secara terarah dan berkelanjutan.
Kemudian program “1 Dusun 1 Wirausaha Baru” yang seharusnya mendorong UMKM naik kelas lewat pelatihan, masih minim perkembangan.
"Padahal, program ini diharapkan mencetak wirausahawan lokal yang mampu bersaing lebih luas," ujarnya.
Lalu, ekspansi pasar produk unggulan daerah ke luar wilayah belum memiliki langkah konkret.
Subaidi menilai, terobosan pemasaran lintas daerah dapat meningkatkan pendapatan warga sekaligus memperkuat identitas ekonomi Jombang.
Juga ada program Santripreneur dengan konsep “1 Pesantren 1 Produk Industri Kreatif” serta pembangunan infrastruktur penunjang sentra ekonomi daerah juga belum tampak hasilnya.
Baca juga: Apresiasi DPRD atas Kinerja 100 Hari Bupati Jombang, Politisi PPP Tegaskan Komitmen Pengawasan
Dia mengatakan, masukan ini perlu menjadi perhatian serius sebelum penandatanganan KUA PPAS 2026.
“Kami berharap Timgar dan Banggar DPRD mengakomodasi catatan ini, sehingga perencanaan anggaran benar-benar berpihak pada kepentingan masyarakat,” pungkas Subaidi.
Saat masih mencalonkan diri sebagai Calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Jombang nomor urut 2, Warsubi dan KH Salmanudin Yazid atau Gus Salman menawarkan 8 program prioritas dalam visi 'Jombang Maju dan Sejahtera untuk Semua.'
Warsubi-Gus Salman menekankan 8 program prioritas yang ia janjikan ketika terpilih menjadi bupati.
Sebanyak 8 prioritas itu terdapat sub program yang nantinya akan menjadi pekerjaan Warsubi dan Gus Salman ketika terpilih.
Program pertama bertajuk 'Membangun Desa dan Kota untuk Semua' dengan beberapa program seperti,
Program Membangun Desa Rp 800 Juta sampai dengan Rp 1 Miliar Desa per Tahun.
Lalu ada program Kegiatan RT dengan Alokasi Rp 5 Juta per RT per Tahun, Program Ketahanan Keluarga dengan alokasi 1 Juta per Dasawisma per Tahun.
Program Musrenbang Berbasis Segmentasi dan Kelompok (milenial, petani, UMKM dan sebagainya), Pembangunan Ruang Terbuka Hijau Terintegrasi (Integrated Public Space) Berbasis Kota dan Kecamatan, Program Wifi Gratis Tingkat Desa dan Kelurahan.
Kedua, ada program bertajuk 'Mewujudkan Sumber Daya Manusia Unggul dan Berdaya Saing' dengan program di antaranya, Program Sekolah dan Seragam Gratis (SD/MI, SMP/MTs), Beasiswa SMA/MA/SMK (swasta dan negeri), Beasiswa untuk Generasi Muda, Santri, Olahragawan dan Budayawan Berprestasi.
Lalu ada Beasiswa Pendidikan Dokter, Guru, Tenaga Kesehatan serta Peningkatan Pelayanan Kesehatan Gratis (Universal Health Coverage/UHC) untuk Masyarakat Tidak Mampu.
Dana Operasional Posyandu, kemudian Peningkatan Kualitas dan Kompetensi Angkatan Kerja Melalui Pelatihan, Workshop dan Balai Latihan Terkoneksi dengan Perusahaan/Unit Usaha.
Program Revolusi Putih/Perlindungan untuk Balita, Ibu Hamil dan Menyusui, Program Bantuan Kelembagaan dan Operasional Organisasi Kepemudaan.
Ketiga 'Mengentaskan Pengangguran' dengan Program 1 Dusun 1 Wira Usaha Baru (WUB), Program UMKM Naik Kelas melalui Pelatihan Usaha dan Digitilisasi, Balai Latihan Kerja yang Terkoneksi dengan Kebutuhan Swasta.
Mendorong Tumbuhnya Industri Kreatif, Startup dan Bisnis Online, kemudian Program Job Market Fair (Festival Tenaga Kerja), Program 'Jemput Kerja bagi Keluarga Tidak Mampu Usia Produktif untuk Disalurkan ke Lapangan Pekerjaan dan Program Santriprenuer (1 pesantren 1 produk industri kreatif).
Keempat 'Membangun Infrastruktur Berkelanjutan dan Memperkuat Ekonomi,' dengan program Pembangunan Jalan Poros Desa dan Kabupaten dengan Standar Hot-mix dan/atau Beton, Program Mandor Jalan (Satuan Tugas Pekerjaan Umum).
Program Pemantapan Jalan Kabupaten dan Poros Desa dari 71 Persen Menjadi 80 Persen-90 Persen, Penataan Jalan Pedestrian/trotoar Wilayah Perkotaan, Pengembangan Koperasi Berbasis Segmen (koperasi wanita, petani, peternak, LMDH, PKL dan sebagainya).
Kemudian ada Pengembangan Wisata dan Event Berskala Internasional Berbasis Potensi dan Keunggulan Lokal, Mulai dari Wisata Alam, Religi, Seni dan Budaya. Penataan Pasar Modern, Pasar Tradisional dan Sentra-sentra Industri Kreatif, Pengembangan Digital Marketplace untuk Produk-produk Lokal dan UMKM.
Kelima 'Mengurangi Kemiskinan dan Meningkatkan Kesejahteraan' dengan Program Membuka Lapangan Pekerjaan Baru dengan Cara Meningkatkan Investasi, baik dalam Negeri maupun Luar Negeri.
Kemudian ada Program Makanan Tambahan Bergizi untuk Lansia, Balita, Anak dan Ibu Hamil, Program Pelayanan dan Rehabilitasi Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial, Pembangunan Rumah Tidak Layak Huni.
Keenam 'Memperkuat Pertanian,' Perkebunan, Peternakan dan Perikanan dengan Program Optimalisasi Penyediaan dan Penyaluran Pupuk Subsidi, Program Pemasyarakatan Pupuk Organik, Program Bantuan Sarana Produksi Pertanian, Perkebunan, Peternakan dan Perikanan.
Juga ada Peningkatan Pembangunan Jaringan Irigasi dan Jalan Usaha Tani, Program Pengembangan Lumbung Desa dan Dana Talangan untuk Petani, Program Penguatan Petugas Penyuluh Lapangan, Program Pengembangan Kawasan Pertanian, Peternakan dan Perikanan serta Pangan Sehat.
Ketujuh 'Memperkuat Harmoni Sosial' ditunjang dengan Program Tunjangan Kehormatan untuk Guru Ngaji dan Pegiat Keagamaan (takmir masjid, pemuka agama, lintas agama), Program Tunjangan Kehormatan untuk Pegiat Seni dan Budaya serta Program Bantuan Kelembagaan untuk Pondok Pesantren, Sekolah Agama dan Tempat Ibadah.
Kedelapan, Warsubi dan Gus Salman ingin 'Menghadirkan Pemerintahan Bersih melalui Transformasi Tata Kelola' dengan Program Penerapan Zona Bebas KKN (Korupsi, Kolusi dan Nepotisme).
Reformasi Birokrasi dengan Menerapkan Merit Sistem, Pengembangan dan Aplikasi Jombang Satu Data, Penerapan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) untuk Mempercepat Pelayanan (e-Services), Pengawasan/command Center (e-Monitoring), Perencanaan Pembangunan (e-Planning), Penganggaran (e-Budgeting/real time budgeting), pengadaan barang dan jasa (e-Procurement) dan sebagainya.
DPRD Jombang
Warsubi
KH Salmanudin Yazid
M Subaidi Muchtar
Jombang
TribunJatim.com
Berita Jombang Terkini
Tribun Jatim
berita Jatim terkini
Kici Pung Mama Artinya Ternyata Romantis, Lirik Lagu Mario G Klau ft Talis Ole yang Viral di TikTok |
![]() |
---|
Respon DKPP Madiun Terkait CV Martindo Rice Indonesia Berhenti Produksi Sementara : Bentuk Kepatuhan |
![]() |
---|
Pekerja Asing yang Bekerja di Lumajang Kena Retribusi Rp 1,6 Juta per Bulan, Pemkab: Sesuai Jabatan |
![]() |
---|
Neville Mbanwei Tengeg Resmi Berseragam Deltras FC, Bertekad Bawa Tim Promosi ke Kasta Tertinggi |
![]() |
---|
Rayakan HUT RI ke-80, Bus Trans Jatim Surabaya–Bangkalan Gratiskan Tiket Selama 2 Hari Tanpa Syarat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.