Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Daftar Kontroversi Bu Guru Harmini selama Mengajar, Merokok di Kelas sampai Ancam Cekik Siswa SD

Sang guru mengancam dan hendak bertindak secara fisik terhadap murid-muridnya saat upacara.

Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
TikTok/aditya_goesto
GURU ANCAM SISWA - Tangkapan layar video seorang guru marah dan mengancam murid-muridnya saat upacara bendera di Kabupaten Pesawaran. Sang guru juga terlihat bersitegang dengan guru lain. 

Kendati demikian, Disdikbud kembali mengeluarkan surat resmi agar H tidak lagi menjalankan tugas sebagai guru setelah melakukan pelanggaran.

"Kasus intimidasi dan dugaan pencekikan murid sudah kami laporkan ke pihak kepolisian," tutur Anca. 

"Surat nonaktif sementara juga sudah kami keluarkan, karena perilaku yang bersangkutan tidak mencerminkan seorang guru," tegas dia.

Selain itu, Disdikbud memerintahkan pihak sekolah untuk memberikan pendampingan psikologis kepada murid yang menjadi korban pencekikan.

"Kami berkomitmen memberikan rasa aman dan nyaman kepada murid dan guru agar tidak ada lagi hal-hal yang merugikan atau mengancam keselamatan mereka di sekolah," jelas Anca.

Baca juga: Penyebab Calo Kentit Tak Kembalikan Penuh Uang Tiket Rp125 Ribu, Berakhir Bonyok Dihajar Penumpang

Sebelumnya, video berdurasi 2.07 menit yang menunjukkan kondisi sekolah dasar tanpa kehadiran guru, juga viral di media sosial.

Video ini awalnya diunggah di platform TikTok oleh akun @jermantimur dan kemudian disebarkan beberapa akun media sosial lainnya.

Dalam video tersebut, terdengar suara seorang pria yang merekam anak-anak SD dan menanyakan kondisi mereka.

"Inilah SD Satahi Galanggang, Kecamatan Padangbolak, (Kabupaten Paluta) nomor 101290. Sampai sekarang belum ada satu orang pun, hadir gurunya," ungkap pria tersebut.

Ia menjelaskan, berdasarkan cerita anak-anak, kondisi tersebut sudah sering terjadi, di mana mereka dibiarkan tanpa kehadiran guru dari awal hingga akhir jam belajar.

Dalam narasinya, pria tersebut meminta kepada Bupati Padanglawas Utara, Resky Basyah Harahap alias Obon, untuk memanggil kepala sekolah dan guru-guru di sekolah tersebut.

"Kami minta kepada dinas pendidikan (Pemkab Paluta), agar kejadian ini tidak terulang lagi," ucapnya.

Ia juga mengusulkan agar jika kondisi ini terus berlanjut, sekolah tersebut lebih baik ditutup.

"Minta tolong, ya, kepada dinas pendidikan. Ini sudah sering dilaporkan, tapi tidak pernah turun dari dinas pendidikan," sebutnya.

Pria tersebut mewakili orang tua siswa dan meminta agar Pemerintah Kabupaten Padanglawas Utara segera menyikapi masalah tersebut.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved