Pedagang di Jalan Suhat Malang Keluhkan Omzet Anjlok Akibat Proyek Drainase
Proyek pembangunan drainase di Jalan Soekarno-Hatta (Suhat), Kota Malang, berdampak besar pada aktivitas ekonomi warga sekitar
Penulis: Benni Indo | Editor: Ndaru Wijayanto
Poin penting:
- Aktivitas ekonomi di kawasan Jalan Soekarno-Hatta (Suhat), Kota Malang, terdampak proyek pembangunan drainase yang membuat akses ke sejumlah usaha tertutup. Warung Nasi Bu Win mengalami penurunan pelanggan hingga 75 persen karena sulitnya akses menuju lokasi.
- Menurut Dewi, karyawan warung, pelanggan kini hanya tersisa beberapa orang setiap hari, berbeda jauh dari kondisi normal sebelum proyek. Jalan yang licin dan sempit membuat warga enggan melintas, terutama pengguna motor.
- Dampak proyek juga diperparah saat hujan karena air kerap meluap hingga membuat area warung becek dan kotor. Dewi berharap proyek segera rampung agar ekonomi warga sekitar bisa kembali pulih.
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Benni Indo
TRIBUNJATIM.COM, MALANG – Proyek pembangunan drainase di Jalan Soekarno-Hatta (Suhat), Kota Malang, Jawa Timur, berdampak besar pada aktivitas ekonomi warga sekitar, Rabu (29/10/2025).
Sejumlah pedagang, termasuk Warung Nasi Bu Win, mengeluhkan omzet menurun drastis akibat akses jalan yang tertutup dan berkurangnya pelanggan.
Dewi, karyawan warung yang berlokasi tak jauh dari area proyek mengaku sejak akses menuju warungnya ditutup total, jumlah pembeli offline menurun drastis. Akses yang sulit menuju warung ditengarai sebagai penyebabnya.
“Biasanya bisa 50 lebih pelanggan datang langsung. Sekarang paling satu dua orang, mentok sepuluh,” ujar Dewi, Rabu (29/10/2025).
Menurutnya, pada tahap awal pembongkaran masih ada jembatan sementara sehingga pelanggan masih bisa melintas. Namun kini, hanya tersisa satu jembatan kecil dari kayu, yang membuat warga enggan melewati jalur tersebut.
“Orang-orang takut lewat, apalagi kalau bawa motor. Jadi banyak yang memilih tidak ke sini,” tambahnya.
Meski pesanan secara online masih berjalan, kontribusinya tak cukup menutup penurunan penghasilan dari pelanggan langsung. Kondisi semakin berat ketika hujan turun, karena air kerap meluap dan membuat area warung becek serta kotor.
Baca juga: Pengusaha Keluhkan Dampak Proyek Pembangunan Drainase Suhat Malang, Dewan akan Tinjau Langsung
“Kalau hujan, airnya naik. Tanah becek, warung jadi kotor. Kerja kami jadi dobel, harus bersih-bersih dua kali lipat,” tutur Dewi.
Ia menceritakan, sebelum proyek dimulai, warung selalu ramai setiap pagi oleh mahasiswa yang hendak berangkat kuliah. Biasanya jam setengah enam sudah antre, beli buat bekal.
"Sekarang sudah enggak, jalannya licin, sempit, dan macet. Orang jadi malas lewat,” katanya.
Dewi berharap pembangunan drainase segera rampung agar kondisi ekonomi warga sekitar bisa kembali pulih. Proyek pembangunan drainase di kawasan Suhat diketahui merupakan bagian dari perbaikan infrastruktur jalan utama Kota Malang.
Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat meminta masyarakat, khususnya para pelaku usaha di sekitar Jalan Suhat untuk bersabar menghadapi dampak proyek pembangunan drainase yang saat ini tengah dikerjakan. Proyek yang menjadi kewenangan Pemerintah Provinsi Jawa Timur itu ditargetkan rampung pada akhir November 2025 katanya.
Baca juga: Bukan Hanya Pohon, Pemkot Malang Juga akan Tertibkan Bangunan Liar di Jalan Suhat untuk Atasi Banjir
Wahyu mengingatkan, sebelum pengerjaan dimulai, pihak pelaksana proyek sudah berkoordinasi dan membuat kesepakatan dengan para pemilik usaha di sekitar lokasi. Pemkot Malang tidak bisa berbuat banyak karena proyek milik Pemprov Jatim.
pembangunan proyek drainase
pembangunan drainase
TribunJatim.com
berita Kota Malang terkini
Kota Malang
| Gadis 3 Kali Hilang Sejak Ditinggal Ibu Pergi ke Hong Kong, Pesan Terakhir Bikin Keluarga Khawatir |
|
|---|
| BREAKING NEWS: Juru Parkir Surabaya Tewas Tertimpa Runtuhan Tembok Polsek Dukuh Pakis, Dipicu Angin |
|
|---|
| Pegawai Kontrak PKWT Juga Dapat Uang Kompensasi, Cek Aturan dan Besarannya saat Kontrak Habis |
|
|---|
| Pengakuan Pak Tarno Dituding Mengemis Lagi, Diajak Orang Foto dan Dikasih Uang: Nggak Minta |
|
|---|
| Pertuni Keluhkan Pemasangan Guiding Block di Pinggir Trotoar Tuban, Sebut Hanya Melunasi Kewajiban |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.