Berita Viral
Patung Tikus Berdasi Buatan Warga Dilarang Ikut Karnaval, Dianggap Provokasi hingga Didatangi Polisi
Diduga, salah satu anggota polsek setempat melarang patung tikus berdasi tersebut tampil di karnaval.
Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
Dimas menegaskan pihak desa sudah mempertemukan kedua belah pihak yang bertikai untuk dimediasi.
"Alhamdulillah sudah selesai, sudah kami damaikan. Harapannya ini tidak terulang lagi," tambahnya.
Sementara itu, Kapolsek Mojoagung Kompol Yogas saat dikonfirmasi membenarkan adanya peristiwa kericuhan di tengah karnaval.
"Benar, kejadian tersebut sedang kami dalami," singkatnya melalui pesan saat dikonfirmasi pada Senin (25/8/2025).

Yogas mengungkapkan, peristiwa bermula ketika peserta dari Dusun Kalibening tiba di garis akhir karnaval yang berada di wilayah Dusun Semen.
"Regu pertama dari Kalibening sudah masuk dengan lancar, tetapi saat regu kedua hendak masuk, muncul gesekan dengan warga Semen."
"Dari situlah terjadi adu mulut dan kemudian berujung perkelahian," ucapnya, Senin (25/8/2025).
Akibat adu argumen yang tak terkendali, seorang warga Semen, Mochamad Novianto, terlibat pemukulan terhadap Iwan, warga Kalibening.
Insiden itu juga membuat Riski Sona, warga lain yang berada di lokasi, ikut terkena pukulan.
Situasi pun semakin panas hingga akhirnya meluas menjadi keributan massal.
Selain kesalahpahaman antar warga, faktor lain yang diduga memperkeruh keadaan adalah pengaruh minuman keras.
Beberapa saksi mata menyebut sejumlah pemuda yang ikut dalam kerumunan terlihat dalam kondisi tidak sepenuhnya sadar.
"Kalau dari informasi warga, memang ada yang mabuk. Itu yang membuat emosi gampang tersulut," kata salah seorang warga setempat.
Baca juga: Siswa SMP Diminta Iuran Rp700 Ribu untuk Laptop Kenang-kenangan, Kepsek Sebut Sumbangan Sukarela
Setelah kejadian, para pihak yang bertikai langsung dibawa ke Mapolsek Mojoagung untuk menjalani mediasi.
"Syukurlah, semuanya bisa diselesaikan secara kekeluargaan. Kedua belah pihak sepakat berdamai dan tidak melanjutkan ke jalur hukum," tegas Kapolsek.
Kepala Desa Tanggalrejo, Dimas Wahyu Ramadhana, mengaku sangat menyesalkan insiden tersebut.
Ia menilai, semestinya kegiatan budaya desa dijaga sebagai ajang kebersamaan, bukan malah menimbulkan perpecahan.
"Harapan kami ke depan, warga bisa lebih menahan diri dan tidak mudah terpancing," bebernya.
Desa Telaga Biru
Kecamatan Tanjung Bumi
Kabupaten Bangkalan
Imam Mahfud
AKBP Hendro Sukmono
TribunJatim.com
Tribun Jatim
Ulah Bocah Gondol Mobil Polisi Berisi Senjata Api Lalu Kabur ke Hutan, Sempat Buron |
![]() |
---|
Imbas Kasus Keracunan Massal MBG, Sejumlah Guru Tak Mau Cicipi Makanan Meski sudah Diperintah |
![]() |
---|
'Lihat Ma Aku Bakar Rumahmu' Pemuda Bakar Rumah Ibu Imbas Kesal Tak Diberi Uang Rp 240 Ribu |
![]() |
---|
Saling Bantah Alasan soal Patung Tikus Berdasi Batal Tampil di Karnaval HUT Kemerdekaan |
![]() |
---|
18 Tahun Lalu Tak Direstui karena Miskin, Sherly Kini Usir Mertua setelah Kaya: Bukan Menantumu Lagi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.