Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Patung Tikus Berdasi Buatan Warga Dilarang Ikut Karnaval, Dianggap Provokasi hingga Didatangi Polisi

Diduga, salah satu anggota polsek setempat melarang patung tikus berdasi tersebut tampil di karnaval.

Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
Instagram/bangkalanterkini
PATUNG TIKUS BERDASI - Patung tikus berdasi milik warga Desa Telaga Biru, Kecamatan Tanjung Bumi, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, yang batal tampil di karnaval. Diduga, salah satu anggota polsek setempat melarang patung tersebut tampil. 

Dimas menegaskan pihak desa sudah mempertemukan kedua belah pihak yang bertikai untuk dimediasi. 

"Alhamdulillah sudah selesai, sudah kami damaikan. Harapannya ini tidak terulang lagi," tambahnya.

Sementara itu, Kapolsek Mojoagung Kompol Yogas saat dikonfirmasi membenarkan adanya peristiwa kericuhan di tengah karnaval. 

"Benar, kejadian tersebut sedang kami dalami," singkatnya melalui pesan saat dikonfirmasi pada Senin (25/8/2025).

TAWURAN KARNAVAL JOMBANG - Dua kelompok warga yang terlibat bentrok di Karnaval Desa Tanggalrejo, Kecamatan Mojoagung, Jombang, Jawa Timur saat mediasi di Kantor Polsek Mojoagung pada Senin (25/8/2025). Bentrokan dipicu kesalahpahaman saat regu peserta memasuki garis finis.
Dua kelompok warga yang terlibat bentrok di Karnaval Desa Tanggalrejo, Kecamatan Mojoagung, Jombang, Jawa Timur, saat mediasi di Kantor Polsek Mojoagung pada Senin (25/8/2025). Bentrokan dipicu kesalahpahaman saat regu peserta memasuki garis finis. (ISTIMEWA)

Yogas mengungkapkan, peristiwa bermula ketika peserta dari Dusun Kalibening tiba di garis akhir karnaval yang berada di wilayah Dusun Semen.

"Regu pertama dari Kalibening sudah masuk dengan lancar, tetapi saat regu kedua hendak masuk, muncul gesekan dengan warga Semen."

"Dari situlah terjadi adu mulut dan kemudian berujung perkelahian," ucapnya, Senin (25/8/2025).

Akibat adu argumen yang tak terkendali, seorang warga Semen, Mochamad Novianto, terlibat pemukulan terhadap Iwan, warga Kalibening. 

Insiden itu juga membuat Riski Sona, warga lain yang berada di lokasi, ikut terkena pukulan.

Situasi pun semakin panas hingga akhirnya meluas menjadi keributan massal.

Selain kesalahpahaman antar warga, faktor lain yang diduga memperkeruh keadaan adalah pengaruh minuman keras.

Beberapa saksi mata menyebut sejumlah pemuda yang ikut dalam kerumunan terlihat dalam kondisi tidak sepenuhnya sadar.

"Kalau dari informasi warga, memang ada yang mabuk. Itu yang membuat emosi gampang tersulut," kata salah seorang warga setempat.

Baca juga: Siswa SMP Diminta Iuran Rp700 Ribu untuk Laptop Kenang-kenangan, Kepsek Sebut Sumbangan Sukarela

Setelah kejadian, para pihak yang bertikai langsung dibawa ke Mapolsek Mojoagung untuk menjalani mediasi. 

"Syukurlah, semuanya bisa diselesaikan secara kekeluargaan. Kedua belah pihak sepakat berdamai dan tidak melanjutkan ke jalur hukum," tegas Kapolsek.

Kepala Desa Tanggalrejo, Dimas Wahyu Ramadhana, mengaku sangat menyesalkan insiden tersebut.

Ia menilai, semestinya kegiatan budaya desa dijaga sebagai ajang kebersamaan, bukan malah menimbulkan perpecahan. 

"Harapan kami ke depan, warga bisa lebih menahan diri dan tidak mudah terpancing," bebernya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved