Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Pamit Jadi TKI, Warga Malah Berakhir Jadi PSK setelah Dijual Rp 10,5 Juta, Diselamatkan Konsulat

Niat menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di luar negeri, tiga wanita ini malah disuruh jual diri.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
DOK BP3MI Kalbar via Kompas.com
KASUS PERDAGANGAN MANUSIA - Sindikat perdagangan orang di Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat (Kalbar) terbongkar, Rabu (27/8/2025). Tiga warga dijual ke Malaysia untuk jadi PSK dengan harga Rp 10,5 juta. 

Di sisi lain, selain memfasilitasi kepulangan korban, BP3MI Kalbar melakukan pendampingan pelaporan kasus kepada Polres Kapuas Hulu.

“Kami berkomitmen memperkuat kerja sama lintas sektor dalam memberantas TPPO dan melindungi pekerja migran Indonesia,” tegas Ahmad.

Kasus Serupa

Kasus penyekapan orang Indonesia bermodus tawaran kerja dengan gaji tinggi di Kamboja kembali terjadi.

Seorang pria bernama Agus Hilmi, asal Desa Tolotio, Kecamatan Tibawa, Kabupaten Gorontalo dijebak dan disekap di Kamboja.

Melalui panggilan video pada Selasa (26/8/2025), Agus mengungkapkan kronologi bagaimana dirinya terjebak dalam sindikat penipuan berkedok tawaran kerja di luar negeri.

Ia bercerita, pada 7 Agustus 2025 dirinya berangkat dari Gorontalo setelah dibujuk oleh seorang teman bernama Eby.

Agus dijanjikan pekerjaan di Thailand dengan gaji besar, mencapai Rp9 juta per bulan.

"Saat itu kami ditawarkan gaji yang cukup besar," ungkapnya melalui panggilan video yang dilakukan secara sembunyi-sembunyi, dikutip dari Tribun Gorontalo.

Agus tidak berangkat sendirian. Ia sempat ditemani rekannya, Handi.

Namun, Handi memilih pulang ketika masih berada di Jakarta karena curiga dengan kejanggalan yang ditemui.

Baca juga: Penyebab Kematian Nazwa di Kamboja Terungkap, Ibu Tidak Punya Rp183 Juta untuk Pulangkan Jenazah

Dengan keyakinan penuh, Agus tetap melanjutkan perjalanan seorang diri hingga akhirnya berujung pada penyekapan di Kamboja.

Ternyata, perjalanan tersebut tidak resmi.

Agus dipaksa berbohong saat mengurus paspor, yaitu dengan membuat paspor wisata ke Malaysia, bukan paspor kerja. 

Tanpa menaruh curiga, Agus melanjutkan perjalanan hingga akhirnya terjerumus ke dalam jaringan sindikat.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved