TRIBUNJATIM.COM, PASURUAN - Calon Presiden (Capres) Nomor urut 2 Prabowo Subianto melanjutkan safari politiknya di Jawa Timur, khususnya di Pasuruan, Senin (25/2/2019) siang.
Di sini, capres ini bertemu sekaligus silaturrahim dengan Majelis Keluarga Ponpes Sidogiri Pasuruan dan Habaib, Alim Ulama Pasuruan di Pondok Pesantren Sidogiri.
Dalam kesempatan kali ini, Capres nomor urut 2 ini tampak mendapatkan dukungan penuh dari majelis keluarga Ponpes Sidogiri, habaib - ulama, simpatisan dan masyarakat pendukungnya.
• Terdakwa Penyuap Wali Kota Pasuruan Divonis Hakim Pidana 2 Tahun Penjara, Pilih Pikir-Pikir Dulu
• Pentingnya Pramuka di Era Milenial Sekarang, Kwarcab Pramuka Kabupaten Pasuruan Gelar Diklat
Apalagi, setelah Prabowo menyanggupi permintaan para kiai yang hadir dalam acara silaturahim kali ini.
"Apa pak Prabowo siap ketika nanti sudah jadi Presiden memberantas peredaran narkoba di kalangan pesantren ?" tanya KH Abdullah Sayukat Siradj, perwakilan dari Majelis Keluarga Pondok Pesantren Sidogiri dalam sambutannya.
• Ubah Wajah Jadi Tempat Edukasi, Polsek Nongkojajar Pasuruan Miliki Konsep Apik Memberi Pelayanan
"Saya siap," kata Prabowo tegas menjawab pertanyaan KH Abdullah Sayukat Siradj.
"Kalau pak Prabowo siap, ayo sama - sama dukung pak Prabowo dan Bang Sandi," katanya yang disambut dengan teriakan takbir dan tepuk tangan dari semua yang hadir dalam acara ini.
Kepada Tribunjatim.com, KH Abdullah Sayukat Siradj mengaku, sekarang kondisi pondok pesantren ini sedang kritis.
Santri setelah keluar dari pondok jadi pecandu sabu dan sejenisnya. Ia mengaku perlu ada campur tangan pemerintah dalam hal ini untuk memberantas bandar dan pengecer sabu yang menyasar pondok pesantren.
"Kami butuh peran pemerintah untuk mengontrol peredaran sabu di pesantren. Kami sudah tidak sanggup. Kalau ada ketegasan atau niat memberantas sabu di pesantren, saya yakin santri ini tidak terkontaminasi. Berantas orang - orang yang mengancam keimanan dan merusak para santri ini," urainya.
Terpisah, Prabowo siap memberantas peredaran narkoba di Indonesia. Kata dia, narkoba adalah ancaman sangat besar saat ini. Ia juga menyebut narkoba merupakan ancaman strategis.
"Akan saya basmi dengan semua kekuatan, dan akan saya habisi sampai ke akarnya. Ini membahayakan bangsa kita, anak - anak kita, maka dari itu tidak bisa diberi toleransi," katanya.
Ia mengaku, pencalonannya sebagai Presiden ini murni karena mendapatkan tugas dan amanah dari rakyat Indonesia.
Ia hanya ingin menyelamatkan bangsa Indonesia dan mengembalikan Indonesia ke tangan rakyat Indonesia.
Capres nomor urut 2 ini mengaku sudah berbakti untuk negara dan bangsa mulai usia 18 tahun.