Mengintip Kampung Aspol Koblen 7 Bubutan Surabaya, Warga Tambah Penghasilan dari Memilah Sampah

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sejumlah warga memilah sampah plastik yang ada di Bank Sampah Aspol Koblen Surabaya, Sabtu (24/8/2019).

Uang hasil penjualan sampah-sampah di sana, Nurul mengatakan, juga dapat digunakan untuk merawat dan memperbaiki kampung.

"Adanya bank sampah membuat sampah kampung lebih terarah. Beberapa sampah, seperti daun, juga bisa dimanfaatkan menjadi kompos. Kadang juga kami buat daur ulang seperti baju," Nurul mengatakan.

Sebelum ada bank sampah, Wiwik Murtian, yang juga kader lingkungan RW 09 Aspol Koblen 7 Bubutan yang datang dari pintu ke pintu rumah warga untuk mengambil sampah.

"Sekarang saya sudah tidak mendagangi warga satu-satu. Sekarang sudah ada grup WhatsApp. Saya senang sekali dengan bank sampah ini, karena kinerja saya selama ini tidak sia-sia," ungkap Wiwik.

Bank sampah, menurutnya penting.

Selain menambah pemasukan, juga dapat meningkatkan kepedulian warga terhadap sampah-sampah yang telah tidak dimanfaatkan lagi.

"Semua warga responnya positif dengan adanya bank sampah ini," pungkasnya.

Momen Haru Anak Angkat Ruben Onsu Pamit Pulang ke Kampung Halaman, Tangis Thalia Putri Pecah

Sementara di RT 01, juga disediakan bank sampah.

Hanya saja tempatnya tidak disusun dari botol-botol plastik bekas.

"Kalau di RT 01 baru ada sejak dua bulan ini. Awal mulanya, warga RT 01 sering membuang botol-botol plastik. Akhirnya kami buat bank sampah," ungkap Jun Sumiati, yang juga kader lingkungan RW 09 Aspol Koblen 7 Bubutan.

"Selain itu kami juga manfaatkan sampah menjadi baju daur ulang, seperti dari kresek, karung beras, dan lain sebagainya," paparnya.

Wariskin, kepala RW 09 Aspol Koblen 7 Bubutan Surabaya mengatakan, bank sampah tersebut memang dikelolah langsung oleh warga sendiri.

"Ada tim yang pemasaran dan pengelolahan yang bertugas untuk memilah mana yang kelak dapat dijual dan mana yang diolah kembali. Kami hanya memantau bagaimana jalannya. Alhamdulillah sampai sekarang berjalan lancar," tuturnya.

Cerita Warga Kampung Nelayan Greges Saat Temukan Potensi Wisata Tambat Labuh Sontoh Laut di Surabaya

Berita Terkini