Laporan Wartawan TribunJatim.com, Benni Indo
TRIBUNJATIM.COM, BATU - Mendeklarasikan diri sebagai Kota Open Defecation Free (ODF), warga Kota Batu ternyata masih ada yang belum memiliki tempat mandi cuci kakus (MCK) di rumahnya.
ODF adalah sebutan ketika setiap orang tidak buang air besar sembarangan.
Rumah Nenek Kalimah (66) adalah salah satu yang tidak memiliki MCK.
• Dhion Prasetya, Pengamat Persebaya : Ajang Pembuktian Pemain Asing Baru dan Punggawa Muda
• Pemain Persebaya Surabaya Sangat Antusias Sambut Rangkaian Uji Coba Pra Musim
Nenek yang menderita komplikasi itu, harus menempuh jarak sekitar 100 meter untuk sampai ke sungai untuk memenuhi kebutuhan MCK.
Repotnya jika hujan deras, aliran sungai deras. Apalagi karena penyakitnya, Nenek Kalimah harus mengenakan pampers.
Mendapati hal ini, Wakil Wali Kota Batu, Punjul Santoso langsung merespon cepat.
• Ramalan Cinta Zodiak Hari Ini Selasa, 4 Februari 2020: Pasangan Scorpio Tertindas, Aquarius Mundur
Punjul mengatakan akan menunjuk dinas terkait untuk memantau langsung kondisi rumah Nenek Kalimah.
Dinas terkait itu adalah Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan.
Dalam waktu dekat ini, Dinas Sosial ditugaskan untuk melakukan pendataan terkait rencana program bedah rumah. Kemudian diidentifikasi apakah rumah Nenek Kalimah masuk dalam program bedah rumah.
Sedangkan Dinas Kesehatan kedapatan untuk menyalurkan bantuan kebutuhan MCK.
• RSUD dr Sayidiman Magetan Antisipasi Virus Corona, Belajar ke RSUD Sidoarjo, Sarana Prasarana Siap
• Mama Muda Sulawesi Gantung Diri di Depan Bayi, Video Call Terakhir Firasat? Kondisi Suami Memilukan
Pada 2020 ini, Dinsos menganggarkan 50 rumah rumah tidak layak huni (RLTH) untuk direnovasi.
Kota Batu juga telah mendeklarasikan diri sebagai Kota Open Defecation Free (ODF). ODF adalah sebutan ketika setiap orang tidak buang air besar sembarangan.
Dengan adanya predikat tersebut, seharusnya tidak ada lagi masyarakat di Kota Batu yang buang air sembarangan atau di sungai.
"Tahun ini Dinsos menganggarkan 50 rehab rumah. Anggaran rehab rumah sebanyak Rp 30 juta per rumah,” kata Punjul.
• 3 Mandat yang Pernah Disampaikan Gus Sholah Diungkap Khofifah Saat Pemakaman, Isinya Mengharukan
Sementara itu, keponakan Kalimah, Supendi mengatakan kalau rumah yang saat ini ia tempati atas nama Nenek Kalimah.
Saat ini, dirinya tengah mengurus sertifikat rumah melalui program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL).
“Kami sedang mengurus PTSL. Rumah ini sudah kami tempati sektiar tahun 2000 an,” kata Supendi.
Supendi mengatakan, jika ingin mencuci atau mandi, bahkan buang air besar harus pergi ke sungai. Sungai berada di depan rumah yang jaraknya sekitar 100 meter.
• FIRASAT Terakhir Gus Sholah Sebelum Wafat, Mimpi Bertemu Gus Dur & Kerabatnya yang Sudah Meninggal
• Bacawali Surabaya Cak Har Belum Pasang Handuk Soal Rekomendasi Partai: Optimis Jemput Peluang
Di sisi lain, Supendi juga mengatakan beberapa tahun lalu kediamannya disurvei oleh Pemkot Batu. Dalam survey itu, rencananya akan dilakukan bantuan alat MCK. Namun hingga saat ini, tidak ada realiasasinya.
“Sekadar survey saja, tapi tidak ada realiasasi hingga saat ini,” imbuh Supendi.
Bahkan dalam survey itu, seperti disampaikan Supendi, pihak ketiga yang akan membangun jamban juga datang. Supendi tidak mengetahui kenapa kemudian tidak ada realisasi dari hasil survey tersebut.
• Marco Motta Bukan Pemain Terakhir Persija Jakarta, Macan Kemayoran Lanjutkan Perburuan
Kasi Kesra Desa Junrejo Mamek Suryadi juga mengatakan kalau ada survey ke rumah Kalimah yang dilakukan Pemkot Batu beberapa tahun lalu. Bahkan dikatakan Mamek, survey kembali dilakukan kembali pada awal 2019.
“Saat itu kami juga ingin membantu jambanisasi. Tapi ternyata dari Pemkot Batu juga ada program serupa sehingga kami hentikan rencana takut berbenturan,” katanya.
Penulis: Benni Indo
Editor: Heftys Suud