Andreas tewas sebelum sempat dikeluarkan dari mobil naas itu.
Sementara, empat penumpang lainnya dalam kondisi selamat.
Mereka yang selamat dari kecelakaan itu adalah istri korban, Ny Kasiatin (50), nenek Wijiati (70), ibunya Kasiatin, Suwito (52), dan Alfin (8), cucu dari nenek Wijiati.
Berdasarkan pantauan TribunJatim.com, Keluarga yang bernasib malang itu berasal dari Desa Blimbing, Kecamatan Rejotangan, Kabupaten Tulungagung.
"Penumpang yang selamat itu karena dengan cepat ditolong warga, sehingga bisa dikeluarkan saat mobil itu masih dalam posisi terbalik di sungai," kata AKBP Budi Hermanto, Kapolres Blitar, Rabu (12/2).
Menurut AKBP Budi Hermanto, kecelakaan maut itu terjadi pada Selasa malam atau sekitar pukul 21.00 WIB.
Mereka itu dalam perjalanan pulang dari rumah saudaranya, yang ada di Kecamatan Gandusari.
Katanya, mereka itu habis menenggok saudaranya, yang baru melahirkan.
• Sambut Hari Kasih Sayang dengan Pinky Peach Make Up Look ala Maulina Make Up Artist
• Penyidik Polresta Malang Kota akan Gelar Rekonstruksi Kasus Perundungan MS di SMPN 16 Malang
• Nenek 87 Tahun Asal Sukun Malang Meninggal Dunia, Jatuh ke Sungai Saat ke Kamar Mandi
• Alasan PMII Surabaya Urung Suarakan Aksi Rapor Merah Gubernur Jawa Timur dan 100 Hari Kabinet Jokowi
• Maling Obok-obok 2 Tempat Kos di Tuban, HP hingga Uang Rp 4 Juta Raib, Polisi Sebut Pelaku Sama
• Hijaukan Kembali Lahan Kritis, Pemprov Jatim akan Tabur Benih dari Udara
"Mungkin saja, mereka ingin mempersingkat perjalanannya atau mencari jalur yang sepi sehingga lewat TKP itu,," ujarnya.
Memang, TKP itu selama ini dijadikan jalan pintas oleh masyarakat.
Jika tak lewat itu, katanya lebih jauh karena harus lewat jalan Raya Malang-Blitar atau tembus di traffic light Talun.
Namun, jika lewat jalan TKP itu bisa mempersingkat perjalanan. Sebab, sehabis menyebrangi sabuk dam atau semacam jembatan itu dengan cepat tiba di traffic light Garum.
Cuma, jalan di atas sabuk dam itu cukup sempit karena hanya bisa dilalui satu mobil.
Misalnya, berpasasan dengan sepeda motor pun, itu cukup sulit, apalagi bagi si sopir yang belum terbiasa lewat situ, maka akan mudah panik.
"Di saat korban lewat di atas sabuk dam itu, kondisinya masih gerimis karena habis hujan deras. Jalannya sendiri berbentuk bebatuan (memang tak diaspal dari dulu) karena memang bukan jalan umum," paparnya.