Laporan Wartawan TribunJatim.com, Mayang Essa
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Ratusan peserta kategori TNI atau POLRI, Man Elite Sipil, dan Women Elite Sipil se-Indonesia mengikuti Orienteering Competition Piala Danpasmar 2 Tahun 2020 pada, Minggu, (16/2/2020).
Orienteering Competition Piala Danpasmar 2 Tahun 2020 dilaksanakan di Marines Sport Center (MSC) Karang Pilang, Surabaya.
Kompetisi olahraga dengan misi menemukan sejumlah medan ini digelar oleh Batalyon Intai Amfibi 2 Marinir.
Brigadir Jenderal TNI, Ipung Purwadi mengatakan, Orieteering merupakan kegiatan yang sesuai dengan tugas seorang Marinir dengan mengutamakan kekuatan fisik dan ketepatan navigasi.
“Jadi tidak hanya mengutaman kemampuan fisik, tetapi juga kemampuan otak untuk berfikir dan cermat mencari dan menemukan sasaran,” papar Brigadir Jenderal TNI, Ipung Purwadi, Minggu (16/2/2020).
• Rajut Poros Ketiga, Gamal Albinsaid Sebut Sudah Didekati Golkar dan PKS
• Cerita Orangtua Mahasiswa Unesa dari Wuhan saat Menjemput sang Anak di Bandara Juanda
• Boyong 21 Pemain ke Tegal, Pelatih The Last Girton Ingin Uji Kekuatan Individu dan Kolektivitas Tim
• Kasus Spamming Kartu Kredit Komplotan Hacker Berlanjut, 18 Tersangka akan Jalani Sidang
• Intip Momen Hangat Gubernur Khofifah Sambut 60 Mahasiswa Jatim yang Selesai Dikarantina di Natuna
• Momen Haru Mahasiswi Unesa Diany Luciana Aisyah Temui Keluarganya Setelah Dikarantina di Natuna
Menurut Brigadir Jenderal TNI, Ipung Purwadi , kompetisi olahraga Orienteering Competition Piala Danpasmar 2 Tahun 2020 dapat menciptakan atlet militer di kancah Internasional.
“Tahun sebelumnya, kami telah mengirimkan atlet triatlon untuk berkompetisi di Wuhan, China. Harapannya dengan kegiatan seperti ini dapat menambah kemampuan prajurit marinir untuk dapat berkompetisi di kejuaraan olimpiade militer, khususnya Orienteering,” tambahnya.
Dalam kompetisi olahraga Orienteering, peserta akan dibekali alat berupa peta dan kompas untuk mencapai titik sasaran yang tersebar di areal Karang Pilang.
“Ada 18 titik sasaran, dimana peserta harus menemukan setiap titik pada peta secara berurutan dengan menempelkan alat yang berfungsi merekam waktu,” ungkapnya.
Secara otomatis, rekam waktu dan kecepatan akan muncul saat para peserta sudah mencapai garis akhir atau finish.
Merupakan olahraga yang dilakukan di alam bebas, Orienteering memiliki medan yang tidak biasa per titik sasaran pada peta.
Hal ini dibenarkan oleh salah satu peserta asal Palu, Sulawesi Tengah.
Andi Lalang (23) yang berprofesi sebagai relawan ini mengaku teruji di setiap medannya.
• Promo Spesial Valentine 2020 Selama Februari, MPM Jatim Bagi Coklat untuk Konsumen Hebat
• Perluas Jaringan ke Surabaya, Coding Bee Academy Tawarkan Pembelajaran Computer Science
• Resmi Buka Cabang di Surabaya, Coding Bee Academy Berharap Generasi Milenial Jadi Pencipta Teknologi
“Kerumitannya pada medan, karena jika tidak fokus membaca peta waktu juga akan hilang yang saya tadi sempat nyasar hingga ke ladang warga,” jelasnya.
Rutin mengikuti kompetisi, Andi Lalang membutuhkan waktu latihan yaitu satu bulan hingga dirinya mampu mencetak waktu 64 menit 54 detik.
Penulis: Mayang Essa
Editor: Elma Gloria Stevani