TRIBUNJATIM.COM - Video polisi pukul tiga bintara tengah viral di media sosial.
Aksi polisi tersebut dilakukan di depan Mapolres.
Lokasi hingga kebenaran video itupun terungkap.
Simak berita selengkapnya.
• VIRAL VIDEO Jenazah Pasien PDP Corona Dibawa Pulang Keluarga, Plastik Dibuka, Warga Sambut Histeris
Video Pemukulan Viral
Dilansir dari Kompas.com (grup TribunJatim.com), video yang viral di media sosial itu berdurasi 59 detik.
Dalam video tersebut, terlihat seorang polisi memukul tiga orang polisi yang bersimpuh di depan oknum polisi yang memukul.
Video tersebut diunggah oleh akun Facebook Firmansyah Padang TerapiStroke pada Rabu (25/3/2020) sekitar pukul 19.17 WIB.
• VIRAL Jenazah PDP Corona Dimakamkan Keluarga, Plastik Dibuka, Lihat Nasib Pelayat, Gimana Hasil Tes?
Dalam unggahan tersebut ditulis peristiwa itu tejradi di Polres Padang Pariaman, Polda Sumbar.
Akibat pemukulan itu, satu personel disebut sampai tak sadarkan diri.
"penganiayaan yg tdk pantas terjadi di tubuh Polri di Polres Padang Pariaman Polda Sumbar yang di lakukan oleh Ipda Septian dwi cahyo yang mengakibatkan Personel masuk rumah sakit dan tidak sadarkan diri karna di pukul berkali kali menggunakan kopel keras di bagian yg sangat sensitif yaitu di bagian kepala #kapolri #kadivpropampolri #humaspolri."
Kasus Sudah Diproses
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Humas) Polda Sumbar, Kombes Pol Stefanus Satake Bayu Setianto yang dihubungi Kompas.com, Rabu (25/3/2020) malam membenarkan kejadian tersebut.
Stefanus menyebutkan, kejadian itu terjadi pada Kamis (19/3/2020) lalu di halaman Mapolres Padang Pariaman, Sumbar.
"Iya, kejadiannya pada Kamis lalu. Sekarang kasusnya sedang diproses," kata Stefanus.
• Fakta Masa Lalu Abash Pacar Lucinta Luna Bocor, Foto KTP & Saat Jadi Wanita, 4 Rahasia Lain Terkuak
Penyebab & Kondisi Polisi yang Dipukul
Stefanus menyebutkan, kejadian itu berawal dari tiga orang polisi yang merupakan bintara itu terlambat datang sehingga diberi hukuman.
"Tiga bintara itu terlambat dan diberi sanksi dengan cara itu," ujar Stefanus.
Akibat aksi itu, seorang bintara yang dipukul dengan ikat pinggang harus mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Padang Pariaman.
Viral Video Polisi Pukul Sopir Ambulans
Sementara itu beberapa waktu lalu, sebuah video berdurasi 23 detik yang merekam adu mulut antara sopir ambulans dan polisi viral di media sosial.
Video tersebut viral ketika diunggah ulang oleh akun Instagram @medantau.id.
Dalam video tersebut terlihat seorang polisi mengucapkan beberapa kata yang tidak semuanya jelas terdengar.
Dia juga tampak merekam wajah sopir dengan ponselnya.
• Ibu 50 Tahun di Blitar Tak Sadar Mobilnya Jalan Sendiri hingga Tertabrak KA Dhoho, Mental 20 Meter
Pada video tersebut terdengar seseorang mengatakan, "Kami ambulans sedang disetop polisi,"
Polisi tersebut juga nampak memaksa untuk mengambil kunci mobil.
Dikutip dari Grid.id via Tribunnews, upaya polisi itu ditepis oleh sopir ambulans yang mengenakan kaus oranye, Zulfan pada Sabtu (2/11/2019) siang.
Diketahui, mobil ambulans tersebut melaju membawa pasien di Jalan KF Tandean, Tebing Tinggi.
Namun, polisi itu tiba-tiba memukul sang sopir.
Merasa tak senang, sopir ambulans turun dan mendorong polisi tersebut.
"Kami bawa pasien ini," ucap seorang pria yang membersamai turun dari ambulans.
Ambulans tersebut akan mengantarkan pasien gawat darurat dari RS Sri Pamela ke RSUD Kumpulan Pane, Tebing Tinggi.
Namun, Brigadir UMP tersebut dengan kasar atau arogan memberhentikan ambulans dan beralasan suara sirine yang terlalu kencang juga keras di tengah jalanan macet.
• VIRAL Dokter Nekat Joging di Taman saat Wabah Corona, Arogan Debat dengan Petugas, Lihat Endingnya
Damai
Brigadir Urat M Pasaribu (UMP) yang memberhentikan ambulans dinonaktifkan sementara dari Satlantas Polres Tebing Tinggi, Sumatera Utara, Senin (4/11/2019).
Meski Brigadir UMP sudah berdamai dengan Zulfan sang sopir ambulans, namun oknum polisi tersebut harus menjalani penyelidikan.
Kapolres Tebing Tinggi, AKBP Sunadi menyatakan, kasus pemukulan yang dilakukan anggota Polres Tebing Tinggi terhadap sopir ambulans Rumah Sakit Sri Pamela hanya karena kesalahpahaman.
Ia mengatakan, kini Brigadir Urat M Pasaribu dipindahkan di bagian pembinaan unit provos Polres Tebing Tinggi.
• Jarang Diketahui Publik, Perjuangan Ibunda Jokowi Melawan Kanker, Sudah Dilakukan Selama Empat Tahun
Dijelaskannya, kejadian itu bermula saat sang sopir ambulans menghidupkan sirene karena kondisi macet.
"Dari situlah kesalahpahaman dengan petugas kami," kata AKBP Sunadi.
Alasan Brigadir UMP memberhentikan ambulans tersebut lantaran merasa bising mendengar suara sirene mobil yang dikemudikan Zulfan.
Akibat sikapnya yang arogan tersebut Brigadir UMP diberhentikan dari Satlantas untuk sementara.
"Itu untuk kebaikan bersama, sementara kami nonaktifkan dari Satlantas. Sesuai dengan hak dan kewajiban di Polri. Itu kan juga butuh kepastian hukum, seperti apa salahnya, tidak boleh terkatung-katung. Posisinya seperti apa," terang Sunadi seperti yang dikutip Tribunnews dari Kompas.com.
Artikel ini diambil dari Kompas.com dengan judul Viral Oknum Polisi Pukul 3 Bintara di Depan Mapolres karena Terlambat dan Tribunnews.com dengan judul Meski Sudah Damai, Begini Nasib Oknum Polisi yang Pukul Sopir Ambulans Pembawa Pasien Gawat Darurat.