TRIBUNJATIM.COM - Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan, Mahfud MD memberi tanggapan terkait lockdown atau karantina secara mandiri daerah di tengah wabah virus Corona.
Mahfud MD di antaranya mengungkap soal bahaya hingga menyebut lockdown adalah seruan dari kalangan atas.
Mengapa demikian?
Dilansir dari TribunWow (grup TribunJatim.com), hal itu diungkapkan Mahfud MD melalui sambungan telepon di acara Kabar Petang tv One pada Sabtu (28/3/2020).
Simak berita selengkapnya:
• Lockdown Mandiri di Daerah Disebut Mahfud MD Berbahaya, Alasan Sebenarnya Akhirnya Terungkap
Bahaya
Mulanya, Mahfud MD menyinggung soal beberapa daerah yang sudah mulai melakukan karantina wilayah sendiri-sendiri.
"Kita akan mengatur prosedur agar daerah-daerah tidak sendiri karantina wilayah."
"Karena sekarang sudah ada lebih dari 10 daerah membuat sendiri-sendiri," ujar Mahfud.
Ia menilai, hal itu bisa berbahaya jika dilakukan tanpa koordinasi dengan Pemerintah Pusat.
"Ada yang dari kota tidak boleh dimasuki sama oleh mobil dari luar dan sebagainya, itu kan lebih berbahaya lagi kan kalau kita tidak mengaturnya," sambungnya, dikutip TribunJatim.com, Rabu (1/4/2020).
• Pasar Wuhan Disebut Jual Daging Kelelawar Lagi setelah Lockdown virus Corona 2 Bulan, Tak Kapok?
Mahfud membenarkan bahwa pemerintah daerah memiliki hak untuk mengatur daerah masing-masing, namun diperlukan aturan dari Pemerintah Pusat agar tidak berantakan sendiri-sendiri.
"La ya setuju semuanya mengatur daerahnya. Tapi bagaimana kalau tidak diatur dengan sebuah peraturan pemerintah yang lebih umum?"
"Misalnya dari satu daerah, dari Karawang mau ke daerah yang sebelahnya gitu, kalau masing-masing lockdown kan harus ada peraturan. Ini yang peraturannya belum ada," jelas dia.
• 4 Fakta Karantina Wilayah yang Beda dengan Lockdown, Beberapa Daerah di Indonesia Sudah Terapkan
Lalu, presenter bertanya bagaimana dengan DKI Jakarta yang kini menjadi daerah terdampak virus Corona.