TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - BPS Jatim menyebut bahwa kelompok makanan, minuman dan tembakau pada Mei 2020 mengalami deflasi.
Hal tersebut dikatakan langsung oleh Kepala BPS Jatim Dadang Hardiwan.
"Kelompok Makanan, Minuman dan Tembakau pada Mei 2020 mengalami deflasi sebesar 0,13 persen atau terjadi
penurunan indeks dari 104,95 pada April 2020 menjadi 104,81 pada Mei 2020," kata Dadang, Senin (8/6/2020) saat dikonfirmasi di Surabaya.
• Gara-gara Pandemi Corona, Kunjungan Wisman ke Jatim Turun Drastis, BPS: Ini Perlu Perhatian Khusus
• Kunjungan Wisman ke Jatim April 2020 Merosot Hampir 100%, BPS Sebut Terendah 5 Tahun Terakhir
• Cara Isi Sensus Penduduk Online 2020 Lewat www.sensus.bps.go.id, Terakhir Hari Ini Jumat 29 Mei
Menurutnya, dari tiga subkelompok pada kelompok tersebut, satu subkelompok mengalami deflasi dan dua subkelompok mengalami inflasi.
"Subkelompok makanan mengalami deflasi yaitu sebesar 0,22 persen, subkelompok minuman yang tidak beralkohol mengalami inflasi 0,06 persen dan subkelompok rokok dan tembakau mengalami inflasi sebesar 0,46 persen," ujarnya.
Ia juga mengatakan, bahwa kelompok Makanan, Minuman dan Tembakau pada Mei 2020 juga turut memberikan andil atau sumbangan deflasi, yang dimana kontribusinya sebesar 0,03 persen.
Komoditas yang dominan memberikan andil atau sumbangan deflasi, yakni cabai rawit, telur ayam ras, dan bawang putih masing-masing sebesar 0,07 persen.
"Sementara komoditas yang dominan memberikan andil atau sumbangan inflasi, yaitu daging ayam rassebesar 0,06 persen, bawang merah sebesar 0,05 persen, dan apel sebesar 0,01 persen," tambahnya.