Jember Ranking 1 Se-Jatim dalam Partisipasi Sensus Penduduk Online 2020, BPS Jatim beri Penghargaan

Penulis: Sri Wahyunik
Editor: Taufiqur Rohman
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala BPS Jawa Timur Dadang Hardiwan memberikan piagam penghargaan kepada Bupati Jember Faida, Jumat (3/7/2020).

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Sri Wahyunik

TRIBUNJATIM.COM, Jember - Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur memberikan penghargaan kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember atas tingkat partisipasi tertinggi se-Jawa Timur dalam Sensus Penduduk Online (SPO) tahun 2020.

Piagam penghargaan diserahkan oleh Kepala BPS Jawa Timur Dadang Hardiwan kepada Bupati Jember Faida di Pendapa Wahyawibhawagraha, Jember, Jumat (3/7/2020).

Kabupaten Jember memberi kontribusi jumlah terbanyak warganya yang mengisi SPO 2020 se-Jawa Timur yakni 733.087 jiwa.

Kabupaten Jember menjadi penyumbang tertinggi dari 38 kabupaten dan kota se-Jatim.

Persentasenya mencapai 29 persen dari jumlah penduduk Jember.

Angka tersebut melebihi target yang ditetapkan BPS Jember yakni 24 persen, meskipun masih jauh dari target yang ditetapkan oleh Bupati Jember Faida.

"Meskipun masih kurang dari target kami 50 persen, tetapi itu sudah jauh di atas target BPS Jember. Dan rupanya masih tetap jadi yang tertinggi jumlah penduduk yang mengisi SPO. Alhamdulillah, dan terimakasih karena BPS Provinsi memberi kami penghargaan. Ini kerja keras bersama, banyak pihak dan instansi terlibat," ujar Bupati Faida.

Faida menegaskan, sensus penduduk bukan hanya urusan BPS, tetapi urusan bersama semua pihak.

Alasan Vaksin Corona Indonesia Cuma Diberi ke Orang Terpilih Saja, Padahal Faktor Penentu Hidup-Mati

Selidiki Dugaan Korupsi Pengadaan Tanah APBD 2014, Kejaksaan Negeri Batu Periksa Dua Saksi

"Ini bukan hanya kepentingan BPS, tetapi kepentingan bersama, kepentingan semua pihak. Sebab sensus penduduk dengan hasil data yang bagus akan menjadi dasar dalam pengambilan keputusan pemerintah, baik pusat, provinsi, dan daerah," imbuhnya.

Faida menuturkan dirinya mengajak semua pihak di Kabupaten Jember untuk berpartisipasi di SPO karena sudah ada kabar tentang virus Corona yang melanda beberapa negara di luar Indonesia.

Ternyata benar, SPO berjalan yang kemudian wabah Corona melanda.

"Beruntung dari awal sudah dimaksimalkan, sempat ada 'ngibar' atau ngisi bareng SPO di pengajian kampung, RT, balai RT. Kemudian ada pandemi yang diikuti maklumat Kapolri tentang larangan berkumpul dalam jumlah banyak. Akhirnya ngibar ini berhenti," tutur Faida.

Lesty Kejora Naik Darah Asmara dengan Rizky DAcademy Dibahas, Ditinggal Kawin?, Balasan Menohok

Maia Estianty Heboh Dikirimi Paket Suami, Anak Tak Percaya Harga Gak Salah?, Permintaan Dul Viral

Karenanya, dia juga berterimakasih kepada seluruh pihak di Kabupaten Jember, juga warga Jember yang telah berpartisipasi dalam SPO tahun 2020.

Dalam kesempatan itu, bupati juga mengungkap banyak desa di Jember yang melebihi target.

Meski dalam evaluasi ditemukan masih ada desa yang targetnya minim.

“Ini memerlukan kepedulian, karena target-target pembangunan akan lebih tepat lagi kalau sensus penduduk bisa sukses,” terangnya.

Pelanggan Banyak Keluhkan Tingginya Tagihan Air PDAM, Dirut PDAM Giri Tirta Blusukan Ke Rumah Warga

Wacana Bandara Abdulrachman Saleh Jadi Bandara Internasional, Bupati Malang Sanusi Serahkan ke Pusat

Sementara itu, Kepala BPS Provinsi Jatim Dadang Hardiawan mengatakan pelaksanaan SPO sejak awal selalu dievaluasi.

“Ternyata pelaksanaan SPO paling banyak di Kabupaten Jember, dan keberhasilan ini tentu sangat diapresiasi,” katanya.

Pencapaian tersebut, tentu atas dukungan dari Pemerintah Kabupaten Jember.

Bupati Jember telah mendorong masyarakat untuk melaksanakan SPO dengan tagline Cepat, Tuntas, dan Ceria.

"Tagline itu memberikan energi luar biasa. Serta memanfaatkan smart city yang bisa mendorong kesuksesan SPO di Kabupaten Jember,” ungkapnya.

Habis Antar Penumpang Pakai Becak, Kakek Pasuruan Ini Langsung Ambruk Posisi Sujud, Fakta Terkuak

Karenanya Dadang mengucapkan terimakasih kepada Pemkab dan warga Jember atas partisipasi tersebut.

Di sisi lain, Dadang juga kembali meminta kerjasama dengan Pemkab Jember untuk mendukung sensus penduduk lanjutan pada bulan September nanti.

Pada bulan September nanti, akan ada sensus penduduk lanjutan, setelah SPO.

Sensus penduduk itu melalui wawancara petugas dengan penduduk secara langsung.

Tak Mau Ada Klaster Covid-19 saat UTBK SBMPTN 2020 Malang, Sutiaji Serahkan pada Gugus Tugas PTN

"Tetapi opsi teknis seperti apa yang akan dipakai, masih dimatangkan. Karena sensus penduduk lanjutan akan berlangsung masih di masa pandemi. Untuk sementara ini rencana pakai drop off pick up (DOPU). Yakni petugas memberikan lembar pertanyaan kepada penduduk untuk dijawab, dan petugas akan mengambilnya," ujar Dadang.

BPS terus mematangkan teknis sensus penduduk lanjutan tersebut.

BPS, tegas Dadang, tidak ingin ada klaster penyebaran Covid-19 dari sensus penduduk lanjutan tersebut.

Berita Terkini