Setiap hari, ada tiga mata pelajaran di setiap tingkat.
Misalnya untuk kelas VII, hari ini ada pelajaran IPA, Bahasa Indonesia, dan Agama.
• SKB CPNS 2019, Tulungagung Ketempatan dari Empat Daerah, Bakal Digelar selama Sembilan Hari
• Warga Tulungagung Berbondong-bondong Buka Tabungan Emas di Pegadaian, Tren Meningkat di Masa Pandemi
Maka lima anak akan ikut pelajaran IPA, lima anak ikut pelajaran Bahasa Indonesia, dan lima anak ikut pelajaran Agama.
Demikian juga berlaku untuk kelas VIII dan kelas IX.
Setiap pelajaran menghabiskan waktu selama satu jam.
"Kita diuntungkan dengan sistem zonasi. Karena tidak ada anak yang jauh dari sekolah," ungkap Agus.
Bagi guru, sistem belajr online menjadi tambahan beban.
Mereka harus menyiapkan materi dan mengajar tanpa bertatap muka dengan para siswa.
Kekurangan sistem ini, para guru tidak bisa mengawasi siswanya.
• Pulang dari Semarang, Warga Winongo Kota Madiun Positif Covid-19, Awalnya Mengeluh Demam dan Batuk
• Bocah 16 Tahun Trenggalek Cekik Bayinya hingga Tewas, Sang Kekasih Kabur, Kakek Syok Temukan Jasad
"Kalau kita tatap muka, guru tahu mana siswa yang memperhatikan dan mana siswa yang malas-malasan. Ikatan batin kami juga terputus," keluh Agus.
Guru Sambang ini juga menjadi sarana perkenalan para siswa kelas VII.
Sebab selama mereka mendaftar dan diterima di SMPN 1 Kedungwaru, belum sekali pun mereka bertatap muka dengan para guru.
Agus berharap pandemi virus Corona ( Covid-19 ) segera berlalu dan segera bisa belajar tatap muka.
Editor: Dwi Prastika