Setiap laptop akan dibersihkan dari kemungkinan kontaminasi virus.
“Setelah semua sesi selesai, ruangan akan kami sterilkan dengan cara disemprot,” tegas Arief.
Setiap peserta SKB wajib mengenakan face shield, masker, dan membawa hand sanitizer.
Panitia akan menyediakan hand sanitizer, namun peserta wajib bawa untuk kebutuhan personal.
Mereka yang kedapatan bersuhu tinggi akan langsung menjalani rapid test.
• 18 Pegawai Bank Pelat Merah Positif Covid-19, Sebagian Pelayanan di Cabang Blitar Dialihkan ke Unit
• Lupa Pakai Masker dan Terjaring Razia Protokol Kesehatan, Warga Kota Blitar Kena Denda Rp 20.000
Panitia akan menyiapkan enam bilik dengan enam laptop untuk peserta bersuhu tinggi.
Jika hasilnya reaktif, mereka akan lekas ditindaklanjuti dengan tes swab.
Selama proses ini panitia tidak akan melakukan kontak dengan peserta.
“Semua dokumen nanti akan difoto, tanpa kami sentuh sama sekali. Selebihnya akan ditangani tim kesehatan,” tutur Arief.
Dari 1.505 peserta SKB yang terdata, 47 orang menyatakan akan ikut tes di luar Jawa Timur.
Mereka tersebar di berbagai wilayah, seperti Semarang, Jakarta, Yogyakarta, Palembang, dan Kalimantan.
• Perhimpunan Hotel dan Restoran Tulungagung Minta Keringanan Pajak dan Kelonggaran Buka Usaha Kembali
• Terdakwa Penjegal ODGJ Tulungagung hingga Meninggal Divonis 6 Bulan, JPU dari Kejari Ajukan Banding
Panitia akan melakukan persiapan di lokasi tes sejak H-3.
Seluruh persiapan dijadwalkan selesai pada H-1.
“H-1 akan kami lakukan gladi bersih. Jaringan dan semuanya harus sudah siap dioperasikan," pungkas Arief.
Editor: Dwi Prastika