Info CPNS

Peserta SKB CPNS 2019 Tulungagung yang Positif Covid-19 Tetap Bisa Ikut Tes, Wajib Melapor

Penulis: David Yohanes
Editor: Dwi Prastika
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi tes SKB CPNS 2019

Laporan Wartawan TribunJatim.com, David Yohanes

TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Tulungagung mengungkap, ada temuan pasien virus Corona ( Covid-19 ) dari kalangan peserta Seleksi Kompetensi Bidang atau SKB CPNS 2019.

Mereka terjaring saat mengajukan bukti rapid test, sebagai salah satu syarat ikut SKB CPNS 2019.

Menurut Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Tulungagung, Arief Budiono, mereka yang dinyatakan positif Covid-19 tidak kehilangan hak untuk ikut tes SKB.

Peserta SKB yang menjalani isolasi dan positif Covid-19 wajib melapor ke BKD lewat Whatsapp.

“Laporan dari peserta nanti akan kami teruskan ke BKN (Badan Kepegawaian Nasional). Tapi sejauh ini belum ada yang melapor,” terang Arief Budiono, Senin (21/9/2020).

Lanjut Arief Budiono, pihaknya sudah menerima surat edaran dari BKN.

4 Guru SMA Negeri Tulungagung Positif Covid-19, Pembelajaran Tatap Muka di 2 Sekolah Batal

Jelang Tes SKB, Jumlah Pemohon Rapid Test di Tulungagung Naik 3 Kali Lipat Dibanding Kondisi Normal

Peserta SKB CPNS 2019 yang menjalani isolasi dan positif Covid-19 akan dijadwal ulang.

Pelaporan peserta yang menjalani isolasi dan positif Covid-19 ini terakhir pada 26 September 2020.

“Dengan demikian hak mereka tetap terlindungi, sama seperti peserta lain,” sambung Arief Budiono.

SKB CPNS 2019 Kabupaten Tulungagung akan diikuti 1.505 peserta.

Pelaksanaan SKB akan dimulai pada Senin (28/9/2020) di Hotel Crown Victoria Tulungagung.

Dalam satu hari akan dilaksanakan tiga sesi tes.

Peserta SKB CPNS 2019 Wajib Rapid Test Covid-19, Pemkot Gelar Tes Gratis untuk Warga Kota Blitar

Merayakan Galungan, Umat Hindu Tulungagung Mendoakan Indonesia Terbebas dari Virus Corona

Jika SKD setiap seksi berisi 300 peserta, dalam SKB ini setiap sesi hanya diikuti 175 peserta.

Di sela sesi akan ada jeda 90 menit untuk melakukan sterilisasi.

Setiap laptop akan dibersihkan dari kemungkinan kontaminasi virus.

“Setelah semua sesi selesai, ruangan akan kami sterilkan dengan cara disemprot,” tegas Arief.

Setiap peserta SKB wajib mengenakan face shield, masker, dan membawa hand sanitizer.

Panitia akan menyediakan hand sanitizer, namun peserta wajib bawa untuk kebutuhan personal.

Mereka yang kedapatan bersuhu tinggi akan langsung menjalani rapid test.

18 Pegawai Bank Pelat Merah Positif Covid-19, Sebagian Pelayanan di Cabang Blitar Dialihkan ke Unit

Lupa Pakai Masker dan Terjaring Razia Protokol Kesehatan, Warga Kota Blitar Kena Denda Rp 20.000

Panitia akan menyiapkan enam bilik dengan enam laptop untuk peserta bersuhu tinggi.

Jika hasilnya reaktif, mereka akan lekas ditindaklanjuti dengan tes swab.

Selama proses ini panitia tidak akan melakukan kontak dengan peserta.

“Semua dokumen nanti akan difoto, tanpa kami sentuh sama sekali. Selebihnya akan ditangani tim kesehatan,” tutur Arief.

Dari 1.505 peserta SKB yang terdata, 47 orang menyatakan akan ikut tes di luar Jawa Timur.

Mereka tersebar di berbagai wilayah, seperti Semarang, Jakarta, Yogyakarta, Palembang, dan Kalimantan.

Perhimpunan Hotel dan Restoran Tulungagung Minta Keringanan Pajak dan Kelonggaran Buka Usaha Kembali

Terdakwa Penjegal ODGJ Tulungagung hingga Meninggal Divonis 6 Bulan, JPU dari Kejari Ajukan Banding

Panitia akan melakukan persiapan di lokasi tes sejak H-3.

Seluruh persiapan dijadwalkan selesai pada H-1.

“H-1 akan kami lakukan gladi bersih. Jaringan dan semuanya harus sudah siap dioperasikan," pungkas Arief.

Editor: Dwi Prastika

Berita Terkini