Laporan Wartawan TribunJatim.com, Kukuh Kurniawan
TRIBUNJATIM.COM, MALANG - AS (20) warga Kelurahan Jatinegara, Jakarta Timur, yang saat ini berada di Kota Malang, harus menahan sakit di sekujur tubuhnya, setelah ia dan seorang temannya dihajar orang tak dikenal seusai ngopi di sebuah kafe di Jalan Puncak, Kelurahan Oro-Oro Dowo, Kecamatan Klojen, Kota Malang.
Dari informasi yang didapat TribunJatim.com, peristiwa tersebut terjadi pada Sabtu (19/12/2020) sekitar pukul 23.30 WIB.
Kejadian bermula ketika korban dan temannya tengah keluar kafe.
Saat itu, satu temannya terlibat masalah dengan orang tak dikenal di kafe itu.
Tak lama, teman korban terlibat cekcok, lalu dipukul oleh orang tak dikenal tersebut hingga jatuh dan membuat tiga sepeda motor ambruk.
Tak berselang lama, datang sembilan orang tak dikenal, dimana tiga orang mengaku sebagai pemilik motor.
Baca juga: Wali Kota Malang Genjot Retribusi Parkir yang Dinilai Belum Maksimal Melalui e-Parking
Baca juga: Lalu Lintas di Fly Over Kedungkandang Kota Malang Padat pada Akhir Libur Panjang Tahun Baru 2021
Tiga orang yang mengaku pemilik motor kemudian meminta ganti rugi kepada korban dan temannya, karena motor miliknya telah rusak dijatuhkan.
Karena korban dan temannya tak mempunyai uang, ketiga pelaku emosi dan memukul korban, yang kemudian memaksa untuk meminta ponsel milik korban.
Hal itu dilakukan para pelaku, dengan alasan sebagai jaminan untuk mengganti kerugian dari tiga sepeda motor yang ambruk.
Setelah itu korban kemudian menyarankan untuk memperbaiki ketiga motor yang rusak, di bengkel milik temannya.
Baca juga: Stadion Gajayana Malang Resmi Terapkan e-Parking, Wali Kota Sutiaji: Ini Menunjukkan Transparansi
Baca juga: Bupati Malang Sanusi Siapkan Inovasi di Tengah Lesunya Ekonomi Akibat Pandemi Covid-19
Korban bersama temannya mengajak sembilan orang yang ada di kafe menuju bengkel temannya yang ada dikawasan Jalan Bunga Famili, Lowokwaru, Kota Malang.
Namun sesampainya di bengkel, ternyata bengkel sudah tutup.
Korban dan temannya sempat meminta ponsel miliknya. Namun pelaku tidak memberikannya, malah enam dari sembilan pelaku justru menghajar korban dan temannya.
Para pelaku menghajar korban menggunakan tangan dan menendang menggunakan kaki.