Peradangan atau inflamasi dapat dikurangi dengan menghindari makanan yang mengandung lemak jahat yang terkandung pada produk susu full cream atau makanan cepat saji.
Ilustrasi makanan penuh protein. (Istimewa/Net)
Anda dapat menggantinya dengan makanan yang mengandung lemak sehat, seperti asam lemak omega 3.
Asam lemak omega 3 banyak terkandung pada ikan salmon, sarden, biji rami, kenari hingga chia seeds.
Baca juga: Lawan Obesitas dengan Menu Diet Tahu Tempe, Wanita Ini Berhasil Menurunkan Berat Badan 47 Kg
3. Hindari mengonsumsi susu dan produk olahan susu lainnya
Susu dicurigai sebagai bahan makanan yang memicu tumbuhnya jerawat karena memicu pelepasan insulin dan faktor pertumbuhan dalam tubuh, yang berkontribusi pada munculnya jerawat.
Susu dapat berperan sebagai prekursor testosteron yang jika bertemu dengan protein bisa memicu timbulnya jerawat.
Namun reaksi tersebut mungkin saja berbeda antara satu orang dengan orang lainnya.
Anda bisa mengonsumsi susu kedelai tau susu almond sebagai alternatif.
4. Perbanyak konsumsi kacang-kacangan yang ramah untuk jantung dan kulit
Banyak kacang-kacangan, seperti kenari dan almond, mengandung asam lemak omega-3 tinggi yang dapat membantu melawan peradangan, serta memiliki kandungan seng yang tinggi.
Seng bersifat anti-inflamasi, mengurangi tingkat bakteri yang menyebabkan jerawat (Cutibacterium acnes), dan juga dapat menurunkan produksi sebum.
Baca juga: 5 Resep Oatmeal untuk Diet Turunkan Berat Badan, Bikin Perut Kenyang dan Gula Darah Stabil
5. Perbanyak konsumsi buah dan sayur yang kaya antioksidan
Antioksidan dapat melawan radikal bebas dan stres oksidatif di dalam tubuh.
Antioksidan banyak terdapat pada buah dan sayuran berwarna cerah seperti paprika, bayam dan beri.
Adapun buah dan sayur lain yang direkomendasikan antara lain wortel, labu, kacang-kacangan, kangkung, biji bunga matahari, brokoli hingga beras merah.