Tragedi Arema vs Persebaya

Kisah Suporter Evakuasi Bripka Andik di Tragedi Kanjuruhan: Paling Mencolok, Gate 12-14 Orang Numpuk

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bimo (23) seusai menghadiri aksi keprihatinan Tragedi Kanjuruhan, Selasa (4/10/2022) malam. Bimo menceritakan bagaimana menyelamatkan diri dari gas air mata dan mengevakuasi Bripka Andik yang tewas di stadion.

Mereka saling tindih satu sama lain karena akan keluar, namun pintu masih tertutup.

Saat itulah Bimo melihat sesosok polisi di antara tubuh-tubuh yang bertumpuk itu.

"Almarhum kan pakai rompi polisi, jadi dia paling mencolok dibanding yang lain," ujar Bimo.

Tubuh laki-laki dengan seragam dan rompi polisi itu tertelungkup di atas tubuh lainnya.

Bimo bersama sejumlah suporter lain mengangkat tubuh polisi itu ke pintu masuk utama atau VIP.

Manajemen, pelatih dan pemain Persebaya, ikuti doa bersama untuk korban Tragedi Kanjuruhan di Tugu Pahlawan Surabaya, Senin (3/10/2022) malam. (Persebaya)

Belakangan diketahui sosok polisi itu adalah Bripka Andik Purwanto, anggota Polres Tulungagung yang BKO ke Polres Malang.

"Saya tidak tahu kalau dia juga orang Tulungagung. Pokoknya saya angkat bersama sekitar 6 orang menuju pintu utama stadion," paparnya.

Saat ditemukan tubuh Bripka Andik sudah lemas dan tidak merespons.

Belakangan diketahui ada dua polisi yang menjadi korban Tragedi Kanjuruhan Malang.

Salah satunya Bripka Andik yang dievakuasi oleh Bimo.

Selepas membawa tubuh Bripka Andik, Bimo tidak balik lagi ke arah tribun.

Dia langsung keluar lewat pintu utama stadion.

Ia juga berhasil menemukan temannya, Bagus (24) yang terpisah saat gas air mata mulai menyerang.

Baca juga: Kisah Kengerian di Pintu 13 Kanjuruhan Disorot, Bak Kuburan Massal, ini Alasan Ditutup Versi PSSI

"Kami berangkat bertujuh dari Tulungagung. Semua terpisah cari selamat sendiri-sendiri," pungkasnya.

Sementara Bagus mengaku melihat tumpukan manusia di Gate 12-14.

Halaman
123

Berita Terkini