adv

Cerita Pengusaha Kain Lurik Diborong Ganjar Pranowo, Makin Dikenal dan Langsung Ganti 'Brand'

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Owner Lurik Rahmad, Lissa Ratna Dewi Wijayanti menceritakan usahanya pembuatan kain lurik miliknya sudah berdiri sejak 1953 silam.

Bahkan, harga kain Lurik Ganjar yang awalnya hanya Rp125 ribu per meter, naik menjadi Rp200 per meter.

"Tapi dengan kenaikan harga itu, kami juga tingkatkan kualitas. Karena selain barang, kami juga menjual kualitas," ucapnya.

Kain Lurik Ganjar menjadi andalan produk di Lurik Rahmad. Ia pun terus mengembangkan produk tersebut dari 13 motif menjadi 20 motif.

Di antaranya motif klasik, muria, bumi pertiwi, 4 dimensi, gerbong kemulyan, melodi, panorama, prambanan, borobudur.

Selain itu, motif petronas, sindoro, gilang, kanigoro, litsu, sultan, dobby, petang, harmoni serta nusantara.

Produknya bisa dilihat di akun Instagram @kriya_lurik_rahmad atau @lurikrahmad.

"Tiap motif punya cerita masing-masing. Kainnya juga kualitasnya di atas katun, dan ada sutra. Kalau sutra Rp1,3 juta per meter. Saya jamin semua kain Lurik Ganjar kualitasnya bagus dan adem dipakai," tuturnya.

Baginya, Gubernur Jawa Tengah dua periode itu sangat peduli terhadap UMKM.

"Bapak itu sangat peduli terhadap UMKM. Kalau ada pameran tidak hanya lewat. Tapi juga membeli. Bahkan kalau dikasih souvenir itu tidak mau gratisan, pasti dibayar. Maaf, kalau yang lain dikasih ya diambil. Dan, beliau pasti dipakai, bukam hanya disimpan. Kami sangat senang produk kami dipakai Pak Ganjar," jelasnya.

Saat ini, Lurik Rahmad memiliki 4 pabrik di lokasi yang berbeda.

Untuk kain Lurik Ganjar di produksi oleh 5 orang karyawan dengan cara yang khusus.

"Untuk Lurik Ganjar memang dibuat dengan cara khusus, dan rahasia. Tidak bisa kami sampaikan secara terbuka. Yang pasti bahannya orisinal dan kualitas baik," tandasnya.

Berita Jatim terkini lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunJatim.com

Berita Terkini