Menu Diet

Berat Badan Turun, Kolesterol Turun, Menu Diet TLC Khusus Mengubah Gaya Hidup Lebih Sehat

Editor: Olga Mardianita
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Berikut ini adalah diet TLC untuk menurunkan kadar kolesterol sekaligus menurunkan berat badan. Diet TLC terkadang tidak dapat dikatakan sebagai diet. Pasalnya, diet TLC cenderung mengubah pola makan menjadi lebih sehat.

TRIBUNJATIM.COM - Us News and World Report telah menentukan salah satu menu diet terbaik untuk menurunkan berat badan.

Pasalnya, menurut penilaian dari beberapa ahli, menu diet TLC ini bermanafaat bagi kesehatan tubuh.

Tidak haya menurunkan berta badan, diet TLC ini juga dapat meningkatkan kesehatan jantung dengan mengurangi kolesterol.

Yuk, simak menu diet TLC untuk mendapatkan berat badan ideal dan menyehatkan jantung.

Program diet ni tak hanya mengurangi asupan kalori yang masuk ke dalam tubuh.

Untuk hasil yang maksimal, pelaku diet juga mengimbangi asupan makanan dengan olahraga.

Kendati demikian, manfaat yang akan diperoleh tak kaleng-kaleng.

Mulai dari peningkatan fungsi imun, menurunkan tekanan darah, menurunkan level kolesterol, menstabilkan gula darah, hingga mereduksi stress oksidatif.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Apa itu Menu Diet TLC

Ilustrasi pengukuran kolesterol (designer491)

Baca juga: Menu Diet Flexitarian hingga Diet Dash, Mana yang Paling Top untuk Menurunkan Berat Badan?

Baca juga: Turunkan Berat Badan Demi Kesehatan, Inilah Menu Diet Ivan Gunawan yang Mudah dan Ramah di Kantong

Diet TLC (therapeutic lifestyle changes) dirancang oleh National Cholesterol Education Program di National Institutes of Health sebagai cara untuk mengurangi kolesterol dan meningkatkan kesehatan jantung.

Menu makanan dalam diet ini meliputi daging tanpa lemak, buah-buahan, sayuran, pasta, roti, dan bahkan sereal.

Berdasarkan laporan US News & World Report, untuk menurunkan berat badan dengan diet TLC pria harus membatasi asupan kalori antara 1.200-1.600 kalori per hari.

Sedangkan, wanita ditargetkan untuk mengonsumsi kalori sebanyak 1.000-1.200 kalori.

Pelaku diet TLC juga disarankan untuk membatasi asupan lemak jenuh menjadi kurang dari 7 persen dari jumlah kalori per hari, dan tidak mengonsumsi kolesterol melebihi 200 miligram.

Bagaimana Polanya?

Diet TLC melibatkan konsep modifikasi diet dan gaya hidup untuk meningkatkan kesehatan jantung.

Secara khusus, diet ini mengganti lemak yang dikonsumsi dan meningkatkan asupan komponen makanan sehat, seperti serat larut air dan plant sterol.

Diet ini juga harus dibarengi dengan peningkatan aktivitas fisik untuk mengontrol berat badan dan menguatkan otot jantung.

Ilustrasi sayuran dan buah-buah yang harus masuk ke menu diet TLC. (istimewa)

Baca juga: Menu Diet Flexitarian, Turunan Vegetarian Ampuh Menurunkan Berat Badan Satu Bulan, Daging Boleh!

Baca juga: Meski Menu Diet Bernutrisi, Ternyata Ini 5 Sayur yang Tidak Boleh Dikonsumsi Penderita Diabetes

Aturan utama Diet TLC, antara lain:

1. Konsumsi kalori dalam jumlah cukup

2. 25-35 persen kalori harian harus bersumber dari lemak.

3. Asupan lemak jenuh dalam sehari harus kurang dari 7 persen.

4. Asupan makanan berkolesterol dibatasi kurang dari 200mg perhari.

5. Usahakan konsumsi serat larut air 10-25 gram perhari.

6. Konsumsi setidaknya 2 gram plant sterol agau stanol setiap hari.

7. Lakukan olahraga intensitas moderat sedikitnya 30 menit setiap hari.

8. Meningkatkan konsumsi buah, sayur, biji-bijian utuh, kacang-kacangan, hingga biji-bijian untuk meningkatkan asupan serat.

9. Membatasi makanan tinggi lemak dan tinggi kolesterol. Seperti daging berlemak, produk susu, kuning telur, dan makanan olahan.

Lebih Sehat

Beberapa narasumber yang sdah mencoba diet TLC mengatakan, mengubah pola makan itu membutuhkan pembiasaan diri.

Awalnya terasa aneh, tetapi lama-kelamaa biasa saja,

Tubuh pun terasa lebih segar, berat badan berkurang, dan kadar kolesterol dalam darah bisa stabil di bawah 200.

"Saya sudah mengurangi makanan cepat saji. Termasuk nasi putih, garam, dan gula tebu. Pada menu makanan harian juga sudah minim minyak atau gorengan. Terus pas pandemi, saya juga lebih teratur minum jamu dari baha-bahan alamai, seperti jahe," kata Monika, salah satu pekerja media di Jakarta.

Baca juga: Menu Diet Lancar Jaya, Tapi Badan Tak Kunjung Langsing? Mungkin Imbas Salah Olahraga

Ia mengaku dirinya lebih sehat dan tidak mudah sakit.

Setelah sekira dua minggu menerapkan pola makan yang tinggi serat dan sedikit lemak, berat badannya berkurang hingga 2 kg. Selain itu, kolesterol dalam darahnya di bawah 200.

Diet TLC pun cocok bagi Anda yang ingin menurunkan kadar kolesterol dalam darah. Namun, kamu juga boleh berkonsultasi pada dokter spesialis gizi sebelum memulai diet TLC.

Sisi Buruk Diet TLC

Meski diklain memiliki banyak manfaat positif, ada beberapa sisi buruk dari Diet TLC ini.

Misalnya, kita harus secara ketat dan berhati-hati mencatat asupan makanan agar sesuai dengan aturan kolesterol, lemak jenuh dan serat larut air.

Selain itu, beberapa batasan mungkin masih memerlukan riset terbaru.

Misalnya, rekomendasi membatasi asupan kolesterol kurang dari 200mg per hari.

Baca juga: Tips Ramping dan Kekar ala Randy Pangalila: Menu Diet Memperbanyak Protein dan Olahraga Bela Diri

Meskipun makanan berkolesterol berhubungan dengan kesehatan jantung, sejumlah riset menunjukkan bahwa efeknya sangat kecil bahkan tidak ada terhadap level kolesterol dalam darah bagi sejumlah orang.

TLC juga merekomendasikan meminimalisasi lemak jenuh dalam pola dietnya.

Ketika lemak jenuh berpotensi meningkatkan level kolesterol jahat, riset menunjukkan bahwa lemak jenuh juga bisa meningkatkan kolesterol baik yang bermanfaat bagi kesehatan jantung.

Beberapa studi juga menunjukkan bahwa mengurangi konsumsi lemak jenuh juga tidak terkait dengan penurunan risiko penyakit jantung atau kematian karena penyakit jantung.

---

Artikel ini telah ditayangkan oleh Kompas.com dan Kompas.id.

Berita Jatim dan menu diet lainnya.

Berita Terkini