"Al mengaku anaknya adalah dosen. Dia juga diinformasikan daftar umroh. Kami menurunkan tim untuk menyelidiki apakah pengakuan benar atau tidak. Kemungkinan bisa terjawab besok,” tukas Budi.
Budi tidak bisa memastikan penghasilan Al mengemis dan mengamen di lampu merah Kraksaan setiap hari.
Sebab, saat ditanya oleh petugas, jawabannya selalu berbeda.
"Penghasilannya Rp 400.000 sampai Rp 500.000. Tapi yang jelas, hampir tiap hari pengamen itu terlihat makan sate di salah satu tempat makan di wilayah Kraksaan. Ia juga kerap buang air kecil sembarangan di taman kota dan tempat lainnya,” tandas Budi.
Baca juga: Hendak Buang Air Kecil, ODGJ di Madura Mendadak Mules hingga Lahirkan Bayi, Petugas Cium Kejanggalan
Baca juga: Gara-gara ODGJ Buat Perapian, Kawasan TNBTS di Lumajang Terbakar, Populasi Satwa Endemik Terdampak
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com