"Semua politisi akan dihukumi dengan track record mereka tapi kalau perkara saya dengan Mas Anies Baswedan, ya saya enggak perlu membuka ke UGM, di forum ini, wong saya belum jawab di media kok. Kenapa harus jawabnya di UGM. Nanti kalau sudah saatnya dibuka," jawab Yenny Wahid di future leader forum (LFF) yang digelar di Auditorium Fisipol UGM, Jumat (7/7/2023).
Yenny Wahid pun menegaskan semua tindakan-tindakan politiknya akan didasarkan kepada nilai.
"Kalau saya pasti akan stay true to my value dan semua tindakan-tindakan politik saya akan didasarkan kepada nilai. Karena hanya itu yang saya punya," tegasnya.
Baca juga: Yenny Wahid Unggah Swafoto Lamanya dengan AHY di Tengah Isu Masuk Bursa Cawapres Anies Baswedan
Baca juga: TERBARU Hasil Survei Elektabilitas Capres Pemilu 2024 dari 6 Lembaga: Anies Baswedan Sulit Menyalip
Yenny Wahid mengatakan dirinya bukanlah siapa-siapa.
Bukan ketua umum partai, bukan ketua umum organisasi masyarakat (ormas), bukan pejabat, dan bahkan bukan seorang pengusaha.
"Saya kan nggak punya apa-apa, yang saya punya cuma satu mungkin dianggap sedikit masih ada reputasi, itu pun karena nebeng bapaknya," tuturnya.
"Nah ini harus saya jaga, saya berangkat political liniage yang sangat panjang, garis politik yang sangat panjang, ini bukan cuma sekadar Gus Dur, Mbah Wahid, Mbah Hasyim, lebih ke arah situ panjang, saya baru tahu bahwa mungkin ada kait-kaitannya dengan trah Mataram juga," imbuhnya.
"Dyah Banawati ini ibunya Sultan Agung ternyata Dyah Banawati ini adalah anaknya Pangeran Benowo, Pangeran Benowo adalah anaknya Joko Tingkir, Joko Tingkir leluhurnya Gus Dur. Panjang. Joko Tingkir adalah pendiri Kerajaan Pajang. Ini panjang kalau nilai yang akan kami perjuangkan dan ini mahal," urainya.
Yenny Wahid mengungkapkan pelajaran bagi politisi yang paling penting adalah menjaga reputasi.
Sebab reputasi yang sudah rusak, akan sangat susah dikembalikan.
"Yang paling penting adalah your reputation, mau punya uang 5 triliun, reputasi rusak gak bisa bayar, perusahaan PR terbaik pun susah, gak bisa. Nah jadi stay true to your value.
Mungkin akan ada momen-momen enggak dianggap sama sekali kalau kita konsisten dengan nilai kita, nggak papa," tandasnya.
Gus Dur, lanjut Yenny Wahid, mengajari anak-anaknya posisi bukanlah tujuan. Namun posisi hanyalah alat. Sehingga Yenny Wahid mengaku tidak "ngoyo-ngoyo" terkait sebuah posisi.
"Nah kalau bukan tujuan ya enggak usah ngoyo-ngoyo banget, saya enggak pernah ngoyo tahu-tahu namanya dinominasikan dua, Partai PSI dan NasDem, ya Alhamdulillah," tandasnya.
Pengamat soroti jika Yenny Wahid jadi Cawapres Anies Baswedan