Wali Kota Solo, Giran Rakabuming Raka menolak halus untuk dijadikan cawapres Prabowo Subianto atau Ganjar Pranowo.
Belakangan memang dukungan kepada putra sulung Presiden Jokowi itu untuk menjadi bakal capres Prabowo Subianto makin menguat.
Selain dari dua partai politik yakni PSI dan Golkar, dukungan juga datang dari sejumlah relawan Gibran sendiri maupun simpatisan ayahnya, Jokowi.
Baru-baru ini Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Puan Maharani mengeluarkan pernyataan bahwa partainya akan mempertimbangkan Gibran untuk jadi cawapres Ganjar Pranowo.
Syaratnya, Mahkamah Konstitusi (MK) mengabulkan gugatan batas usia capres-cawapres menjadi minimal 35 tahun.
Ditanya akan lebih memilih jadi cawapres Ganjar atau Prabowo, Gibran justru menjawab akan menunggu tawaran dari kubu Anies Baswedan.
"(Nanti kalau gugatan dikabulkan MK, akan pilih mana, jadi cawapres Ganjar atau Prabowo?) Ya tinggal nunggu ada penawaran cawapresnya Pak Anies," kata Gibran ditemui di Balai Kota Solo, Jumat (18/8/2023), dilansir Tribun Jatim dari TribunSolo.com
Pernyataan menarik lainnya adalah ketika anak sulung Presiden Jokowi itu mengungkapkan ketertarikannya dengan satu nama.
Gibran menyebutkan akan mempertimbangkan permintaan Cawapres jika sosok tersebut adalah anak mantan Presiden RI yakni SBY.
Gibran mengaku sebenarnya ingin berpasangan dengan Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas), anak kedua Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
"Tapi saya pinginnya (inginnya) sama Mas Ibas," ucap Gibran.
Saat ditanya apakah akan berkomunikasi dengan Ibas, Gibran justru mengaku tidak berani.
"Ora duwe jalure (tidak punya jalurnya). Enggak beranilah. Beliau kan ketua fraksi (Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR RI), anak presiden, enggak berani saya," tuturnya.
Menanggapi pernyataan Puan tentang kemungkinan mempertimbangkannya jadi cawapres Ganjar, Gibran mengaku tidak mengetahui soal itu.
"Beliau (Puan Maharani) yang bilang? Saya malah enggak tahu," jawab Gibran.