Pengemudi Vitara Vs Polisi di Suramadu

KRONOLOGI LENGKAP Pengemudi Vitara Ngamuk hingga Nekat Cakar Polisi di Suramadu: Tak Terima Ditilang

Penulis: Luhur Pambudi
Editor: Taufiqur Rohman
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tangkapan layar video amatir yang merekam momen seorang pengemudi mobil mengamuk kepada petugas polwan karena enggan ditilang dan mengancam merobek surat tilang setelah kedapatan melanggar rambu, viral di WhatsApp Group (WAG), sejak Senin (4/9/2023) siang.

Bahkan, ditengah percekcokan tersebut, si pengemudi berupaya menghalangi petugas untuk melakukan pencatatan surat tilang dan penyitaan STNK.

Hingga, pencatatan surat tilang rampung. Si pengemudi yang masih naik pitam itu justru makin nekat dengan mengancam bakal merobek surat tilang, hingga akhirnya membuang surat tersebut ke aspal.

"Pak surat-suratnya mana," ujar Farida saat memperagakan percakapan yang dilakukannya dengan si pengemudi.

"Gak ada surat-surat," jawab si pengemudi, sebagaimana yang ditirukan Farida.

"Bapak berhenti di sini."

"Sampean kan berhenti di sini. Sama-sama kita berhenti di sini."

"Saya berhenti karena sampean berhenti di sini."

"Ada rambu-rambu di situ gak boleh berhenti."

"Kenapa gak boleh berhenti, siapa yang melarang, semua tuh berhenti di sini gak apa-apa."

Setelah terlibat percekcokan tersebut, Farida langsung menginstruksikan kepada anggotanya untuk memberikan sanksi tilang.

Sanksi tersebut didasarkan pada pertimbangan.

Pertama, si pengemudi tidak memiliki SIM untuk mengemudikan mobil.

Kedua, si pengemudi menghentikan laju mobil di area larangan berhenti.

"Lalu saya instruksi anggota. Tilang saja. Dia kan sama temannya. Temannya mau mengasih STNK. Waktu dikasihkan STNK, dia berusaha merebut dari saya."

"Saya bilang; sebentar dulu saya cek dulu STNK nya. Jangan main merebut-rebut. Dia mengamuk, lalu menelepon nelepon, saya divideoin," jelasnya.

Saat dilakukan pencatatan surat tilang. Farida mengungkapkan, si pengemudi yang tak terima itu, sekonyong-konyong dengan nekatnya berupaya merebut surat tilang yang hendak ditulis anggotanya.

Termasuk, ingin mengambil kembali STNK yang sedang dipegang anggotanya untuk dilakukan pencatatan.

Bahkan, ditengah pergulatan tersebut. Farida mengungkapkan, tangan seorang anggotanya mengalami luka sobek akibat dicakar oleh tangan si pengemudi yang nekat karena ingin mengambil kembali STNK mobilnya, dan merobek surat tilang.

"Pada saat ditilang, dan tahu kalau STNK ditilang, langsung direbut. Iya (sampai berdarah). Saat merebut dari anggota saya dan kelihatan berdarah, langsung saya tarik."

"Dia itu berusaha menarik-narik anggota. Akhirnya saya tarik," ungkapnya.

Saat pencatatan surat tilang nyaris rampung dengan hanya tinggal membubuhkan tanda tangan si pengemudi.

Ternyata, si pengemudi tetap menolak melakukan penandatanganan seperti yang diminta oleh petugas.

Farida akhirnya menginstruksikan kembali kepada anggotanya untuk menandai surat laporan tilang tersebut, secara khusus. Lalu menyerahkannya kepada si pengemudi.

"Akhirnya tetap kami tilang. Saya suruh tanda tangan tidak mau. (Bilang ke anggota) Sudah jangan dipaksa kalau gak mau, kasih centang 3 aja."

"Pelanggar tidak mau tanda tangan. Saya kasihkan lembarnya, lalu dibuang lembarnya," jelasnya.

Mungkin sudah terlanjur kalap dengan emosinya. Si pengemudi lantas membuang surat tilang tersebut tepat dihadapan petugas polisi.

Lalu kembali masuk ke dalam mobil, dan lantas menggeber kencang-kemcang mobilnya menuju ke arah Surabaya.

"Bendel tilang itu, mau diambil dan mau disobek, tapi tarik-tarikan itu. Dia tetap mengamuk, sebenarnya mau saya koordinasi dengan polsek setempat, ya untuk dites urin atau apa, tapi dia gak mau dia kabur banter. Dia habis buang surat tilang itu, langsung kabur," pungkasnya .

Ikuti berita seputar Surabaya

Berita Terkini