Pemilu 2024

Hasil Survei Capres 2024 Litbang Kompas: Ganjar Bersaing Ketat dengan Prabowo di Mata Pemilih NU

Editor: Elma Gloria Stevani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Joko Widodo bersama Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meninjau panen raya padi dan berdialog dengan petani di Desa Lajer, Kecamatan Ambal, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, Kamis (9/3/2023).

Namun, saat dihadap-hadapkan persaingan antara Ganjar dengan Prabowo, Prabowo yang justru unggul. Kondisi pada pilihan pemilih NU ini tampaknya tidak banyak berbeda dengan perolehan masing-masing pasangan dari keseluruhan responden survei.

Keunggulan Ganjar pada beberapa model pertanyaan survei menunjukkan jika sosoknya banyak direferensikan para pemilih NU. Hanya saja, hasil survei yang sama juga menunjukkan kerapuhan dukungan yang ia kuasai. Dalam hal ini, kadar loyalitas dukungan padanya tidak sekuat yang ditunjukkan oleh pemilih NU pada sosok capres lainnya.

Dengan memilah barisan pendukungnya pada dua kategori, yaitu para pemilih NU yang terbilang loyal (strong voter), mengaku tidak akan beralih pilihan dari Ganjar, dan sebaliknya yang tergolong pemilih NU yang masih mungkin berpindah dukungan, atau pengalihkan dukungan (swing voter), maka konfigurasi dukungan pada ketiga capres papan atas relatif berbeda.

Di antara ketiga bakal calon presiden, Ganjar masuk paling rendah kadar loyalitas dukungan NU yang ia dapatkan. Dari keseluruhan pemilih NU yang memilih Ganjar, tidak kurang sebanyak 62,9 persen yang tergolong loyal.

Sementara sisanya, 37,1 persen dapat berpindah dukungan pada calon lainnya. Kondisi demikian menunjukkan, jika Ganjar tidak mampu mempertahankan loyalitas pemilihnya, maka diperkirakan dari barisan pemilih NU ia potensial kehilangan hampir sepertiga bagian pemilih NU.

Pesaing terdekatnya, Prabowo justru mendapatkan dukungan pemilih NU yang paling loyal, lantaran tidak kurang dari 69 persen yang mengaku loyal. Sisanya, sebesar 31 persen yang mengaku masih dapat berpindah pilihan.

Pada Anies, dari total pemilih NU yang memilihnya, tidak kurang dari 65,7 persen yang mengaku tidak akan berpoindah dukungan. Sisanya, 34,3 persen memungkinkan untuk berpindah dukungan.

Menjadi pertanyaan selanjutnya, apa signifikansi dari semua gambaran loyalitas pemilih NU ini?

Gambaran hasil survei, dari sisi persaingan antar capres, menunjukkan dinamika persaingan yang masih terbuka lebar dalam pemilu kali ini. Dari seluruh pemilih NU yang sudah menjatuhkan pilihan pada sosok idamannya, memang tampak jika derajat loyalitas yang mereka tunjukkan pada setiap calon terbilang cukup tinggi, mencapai dua pertiga bagian pemilih.

Sebaliknya, hasil survei ini pun membuka peluang sekitar sepertiga bagian pemilih NU yang dapat beralih dukungan. Bahkan Ganjar, yang dikenal paling banyak mendapatkan dukungan pemilih NU justru memiliki kadar loyalitas pendukung yang relatif lebih lemah.

Begitu pula, jika dikalkulasi secara keseluruhan dengan para pemilih NU yang hingga kini belum menjatuhkan pilihan pada sosok tertentu, semakin membuka lebar penguasaan suara NU.

Hasil survei ini, misalnya, menunjukkan jika sebanyak 29,3 persen dari total pemilih NU sama sekali belum memiliki calon presiden yang dirujuk.

Dengan demikian, pada total keseluruhan caruk pemilih NU, penguasaan dominan seorang sosok calon presiden masih belum terujud, yang sekaligus membuka peluang bagi siapa pun pasangan bakal calon presiden maupun wakil presiden.

Artikel ini telah tayang di Kompas.id

Berita Pilpres 2024 lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com

Berita Terkini