"Saya tidak menjadi panitia PPDB. Ketuanya Bu Juju," ujar Yuyuh.
Perihal alasan pihak kepolisian memanggilnya, Bu Yuyuh mengaku tidak tahu.
"Kurang tahu. Itu undangan konfirmasi yang tanggal 4 Agustus," pungkas Bu Yuyuh.
Baca juga: Dijemput Kejaksaan, Pak Reza Ketakutan setelah Ungkap Dugaan Pungli Kepsek Nopi Yeni, Kejari: Aman
Tak hanya Bu Yuyuh yang akan diperiksa, Pak Reza pun demikian.
Bedanya, Pak Reza dimintai keterangan oleh Kejaksaan Negeri Kota Bogor.
Pak Reza sebenarnya sudah mendapat panggilan untuk konfirmasi dari Kejari Kota Bogor.
Namun surat tersebut disampaikan pada Kabid SD Dinas Pendidikan Kota Bogor, Raden Medi Sandora.
Untuk itu Raden Medi mengutus pengawas sekolah menjemput Pak Reza di sekolahnya pada Jumat (15/9/2023) pagi.
"Ketika di sekolah sudah ada dari Dinas Pendidikan, yaitu pengawas sekolah, sudah standby di sekolah saya," kata Pak Reza.
Menurut Raden Medi, dari sekolah, Reza dibawa ke kantor Disdik, kemudian ke Kejari Kota Bogor bersamaan pakai dua motor dengannya.
"Sampai di Kejari Reza minta izin keluar beli obat, tapi justru tidak balik lagi," kata Raden Medi saat dihubungi TribunnewsBogor.com.
Bahkan menurutnya, petugas di Kejari Kota Bogor sampai menunggu di motor Pak Reza yang masih terparkir di sana.
"Orang Kejari sampai nungguin di motornya, tapi enggak balik-balik lagi," kata Raden Medi.
Padahal kata Raden Medi, pihak Kejari Kota Bogor hanya meminta keterangan terkait masalah yang membuatnya dipecat oleh Nopi Yeni.
Katanya, tak hanya mereka berdua saja yang dipanggil, tapi termasuk juga Kepsek SDN Cibeureum 1 Kota Bogor, Nopi Yeni.
"Ibu Nopi siang abis Jumatan," katanya.
Sementara Kasi Intel Kejari Kota Bogor, Sigit Prabawa mengatakan bahwa dirinya pun belum sempat bertemu Pak Reza.
"Saya malah belum ketemu sama dia (Pak Reza)," kata Sigit ketika dikonfirmasi TribunnewsBogor.com.